Lihat ke Halaman Asli

Sayyid Jumianto

Menjadi orang biasa yang menulis

Apel Ukraina (04) Hangatnya Cinta Semoga Akhiri Perang

Diperbarui: 8 Maret 2022   11:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.prialsayyidja

Apel Ukraina (04) Hangatnya cinta semoga akhiri perang

"Semoga hangatnya cinta bisa akhiri perang ini .."

Sungguh agresi militer Rusia terhadap Ukraina seakan sudah ditakdirkan oleh yang Maha Kuasa.

Langit seakan merestui penghancur leburan negeri Kiev Ukraina gugusan negara disemalenanjung Balkan ini.

Banyak orang berspekulasi ini adalah awal perang dunia ke 3 tetapi yakinlah ini masalah gugusan pecahan Uni soviet yang pernah jaya dimasa Mikhail Gorbachev.

Ukraina seakan menjadi batu sandungan negeri makmur pecahan Rusia ini aku tahu setelah perpecahan menjadi tiga negara seakan Rusia tidak rela ketika Ukraina akan bergabung dengan Uni Eropa aku tahu itu.

Isu yang akhirnya jadi kenyataan agresi Rusia seakan membolak balikan fakta yang ada saat ini semua elemen negeri dikerahkan untuk membendung agresi militer ini semua orang pada akahirnya tahu untuk cancut taliwondo demi negeri yang baru di gencet bukan hanya pasukan Rusia tetapi juga Chehnya dan pasukan di  sekutu Rusia lainnya.

Semua orang harus berjibaku dan melawan kezaliman ini, salah satunya Urz seorang  perempuan muda yang semangat  berjuangnya tinggi walau semua orang tahu apa dan siapa di dan profesinya itu yang membuat orang terperangah mendengar pernyataannya saat di wawancarai sebuah media lokal.

"saya akan menghangatkan para prajurit Ukraina" pernyataan Chrynaz (bukan nama sebenarnya) yang kontroversial itu ini juga yang membuat orang di media massa dan medsos terperangah atas semua ini.

Semua orang berhak berjuang dengan gaya dan daya yang dia bisa dan inilah kenapa tua muda, remaja dan bapak-bapak muda serta wanita muda bisa angkat senjata.

"negeri memanggil dan semua harus tahu itu aku siap apapun demi negeri aku Ukraina ini sepanjang negeri memanggil kenapa tidak?" jawabanya lagi dan semua orang agaknya tidak peduli dengan perang ini walau para perempuan dan anak-anak kecil serta orang tua diungsikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline