Apel Ukraina
Setiap pagi pada hari dan yang sama pria itu datang di toserba kecil di sudut kota wates itu. Satu tujuannya untuk membeli satu buah apel. Satu buah untuk dibelinya dengan harga yang terjangkau empat ribu lima ratus rupiah.
Selalu sang pria bermasker itu tidak pemilih hanya bolak balikan sedikit buah-buah alel yang ada di etalase itu dan lalu mengambilnya dengan menyodorkan pada sang pelayan toserba tersebut
Sungguh penjaga toko serba ada itu sudah maklum adanya dengan pria ini. Tahu kebiasaan pria setengah tua itu dan tahu apa yang dimintanya sepagi itu.
"Apel mba satu" kata pria itu
"Tanpa pembungkus plastik" jawab sang pelayan toko.
"Benar, ini lima ribu rupiah" lalu pria itu menyodorkan uang sedikit kumal kepada pelayan toko tersebut.
"Ada yang bisa saya bantu lagi pak?" Tanya sang pelayan itu dengan senyum manisnya.
"Matur suwun, terima kasih"kata pria itu sambil menerima uang kembalian dan satu buah apel yang dibelinya.
Toserba itu memang agak jauh dari pasar utama tetapi letaknya yang persis di belokan san hampir dekat dengan lampu traffic light seakan sebuah etalase sendiri untuk orang sekedar melirik dan membelinya.