Lihat ke Halaman Asli

Sayyid Jumianto

Menjadi orang biasa yang menulis

Apel Ukraina

Diperbarui: 4 Maret 2022   20:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. prialsayyidja

Apel Ukraina

Setiap pagi pada hari dan yang sama pria itu datang di toserba kecil di sudut kota wates itu. Satu tujuannya untuk membeli satu buah apel. Satu buah untuk dibelinya dengan harga yang terjangkau empat ribu lima ratus rupiah.

Selalu sang pria bermasker itu tidak pemilih hanya bolak balikan sedikit buah-buah alel yang ada di etalase itu dan lalu mengambilnya dengan menyodorkan pada sang pelayan toserba tersebut

Sungguh penjaga toko serba ada itu sudah maklum adanya dengan pria ini. Tahu kebiasaan pria setengah tua itu dan tahu apa yang dimintanya sepagi itu.

"Apel mba satu" kata pria itu

"Tanpa pembungkus plastik" jawab sang pelayan toko.

"Benar, ini lima ribu rupiah" lalu pria itu menyodorkan uang sedikit kumal kepada pelayan toko tersebut.

"Ada yang bisa saya bantu lagi pak?" Tanya sang pelayan itu dengan senyum manisnya.

"Matur suwun, terima kasih"kata pria itu sambil menerima uang kembalian dan satu buah apel yang dibelinya.

Toserba itu memang agak jauh dari pasar utama tetapi letaknya yang persis di belokan san hampir dekat dengan lampu traffic light seakan sebuah etalase sendiri untuk orang sekedar melirik dan membelinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline