Minyak kelapa sawit mahal, mengapa kita tidak kembali ke minyak goreng kelapa?
Sayyid jumianto
"Wes ora mundak maneh iki ganti rego "keluh istriku setelah pulang dari warung membeli sebotol minyak goreng.
Seminggu ini rasanan naiknya harga minyak goreng masih berlangsung, semula sekitar Rpn 25.000, ribuan sampai 27.000an sejarang jadi sekitar Rp. 30.000 sampai Sekitar Rp.35.000an sungguh inilah yang namanya ganti rego(harga).
Telusur saya telusuri ternyata harga CPO dunia mencapai 1.000 $ per metrik ton! Jadi inilah alasan pabrik CPO lokal mengekspornya ke luar negeri demi keuntungan yang berlipat dan direstui juga oleh pemerintah untuk menambah devisa negara tentunya!
Sebab alasan inilah membuat para penyuka gorengan dan pengusaha yang menggunakan minyak goreng sedikit banyak berteriak atas melambungnya harga minyak goreng kelapa sawit ini.
Sungguh sebab utama negeri barat gunakan alternatif CPO ini karena mahalnya minyak dunia dan kebijakan negeri Eropa untuk kesadaran gunakan energi alternatif semakin tinggi sehingga untuk menekan penggunaan batu bara dan minyak mereka gunakan CPO ini untuk alternatif energi mereka
Sebenarnya CPO sendiri merupakan bahan baku yang bisa digunakan untuk membuat produk lainnya selain minyak goreng sabun, dan biodiesel.
Sehingga konsumen dalam negeri dikorbankan serta kepercayaan tergadaikan rakyat itu sebuah hal yang tidak diperhitungkan pengusaha CPO dan pemerintah saat ini.
Walau kran minyak goreng curah dibuka lagi tetapi "bisnis " dengan cara demikian tidak elok adanya karena berhubungan dengan kepercayaan rakyat yang sebenarnya.