Lihat ke Halaman Asli

Sayyid Jumianto

Menjadi orang biasa yang menulis

Mitos Sawur Uang Orang Meninggal

Diperbarui: 25 November 2021   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.prialsayyidja

Mitos sawur uang orang meninggal

Sayyid jumianto

Ketika aku kecil rebutan uang sawur yakni uang receh yang di sebar dengan bunga atau beras kuning sebuah kebiasaan kami saat kecil. 

Sekedar untuk uang jajan di warung terdekat waktu aku masih sekolah dasar sekitar tahun 1980 an saat itu

Waktu itu cuma senang tanpa tahu artinya setelah menginjak remaja aku sudah malu untuk ikut rayahan  uang sawur ini.

Kata orang-orang tua dulu uang sawur ini bisa untuk Cuk istilahnya untuk pegangan uang keberuntungan untuk hal-hal tertentu kala itu.

Waktu itu perjudian dilegalkan waktu zaman orde baru sekitar tahun 1990 an  uang disimpan di dompet dan untuk jimat kata mereka waktu aku bertanya saat itu.

Mitos waktu itu

Uang sawur sripah biasanya untuk keperluan niat tertentu (,judi, jimat atau cekelan, gembolan)istilah saat itu yang aku dengar waktu remaja.

Pengalaman lucu dari teman SMA aku saat itu ikut rayahan uang sawur ini dia percaya untuk jimat untuk menebak nomor tebakan lotre nasional hasilnya dia dapat untung.

Saat itu tetapi dia tidak percaya setelah itu uangnya dibuang ke sungai karena katanya di weruhi sosok orang yang meninggal waktu itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline