Sang Bayu
Sayyid jumianto
Seruni tidak yakin dengan pilihan hatinya semua yang mendekatinya punya niat dan maksud yang berbeda.
"Aku hanya bisa tentukan bila ketulusan yang mereka pamerkan bukan harta benda"katanya kepada ibu dan saudaranya
Semua orang memandang sebuah idealisme yang keblinger walau itu sudah sebuah prinsip dari hidupnya saat ini.
Semua orang tahu masa lalu yang menyakitkan hatinya, masa yang telah kelak membuat hatinya seakan tertutup oleh keadaan yang dihadapinya saat ini
Makam itu jadi saksi hidupnya merasa hilang separuh cinta serta harapannya tinggal kenangan yang tidak bisa dilupakan saat ini.
Semua sebab itu karena dirinya yang membuat korban berjatuhan selalu menyalahkan dirinya yang menjadi sebab semua ini.
"Aku tidak menyangka"tatapan sedih itu selalu terbayang di benaknya
Ketika pertarungan berdarah itu tidak hasilkan apa-apa yang ada kesedihan semua orang dan semua orang menyalahkannya karena peristiwa itu semua tidak menghendakinya.
"Wes, sudah takdirmu nduk"kata bapak ibunya kala itu.