Gerakan rebahan dan tanpa nama( Anonymous)lagi trend!
Sayyid jumianto
Gerakan pemuda di media sosial itu seperti orang membentur pimtu kaca. Memang kebebasan untuk mengkritik penguasa itu ada asal sesuai UU yang berlaku.
Masalahnya pasal karet di UU ITE sekarang langsung bisa menjerat leher aktivis saat ini. Pasal karet seperti ini pernah kita alami lewat uu subversif waktu Orba jaya kala itu.
Sungguh gerakan gejayan memanggil sangat menyentak rezim Jkw saat ini dan lomba mural untuk kritik pemerintah saat ini sangat fenomenal.
Gerakan penolakan omnibus law yang permah gegerkan jogja (merusak gedungn DPRD dan bakar kafe ) sungguh rentannya ajakan demo offline di negeri ini. Mudah di susupi dan dipengaruhi oleh provokator dan direpresi aparar terkait.
Contoh kendala inilah yang ternyata buat generasi muda cenderung apolitis dan abai, acuh dan tak acuh karena "represinya' demokrasi offline di negeri ini.
Isyu bangkitnya ideologi sekelompok anak muda yang bernama anarko sangat di sayangkan untuk tunggangi beberapa demo di negeri ini. Penguasa mudah saja melibasnya saat itu juga. Beda jauh waktu PRD dibangkitkan waktu menentang Orba saat itu.
Generasi sudah berubah
Lihat betapa generasi sekarang sudah berubah arah gerakannya pelan tetapi pasti untuk gantikan generasi sekarang.
Waktu kelak buktikan ketangguhan generasi sekarang dan perjuangan lewat medsoslah yang tentukan arah lurus bangsa ini.