De Soehartoisme semakin nyata perlu tafisr ke kinian peristiwa pemberontakan PKI
Sayyid Jumianto
September kelabu ini tidak akan pernah di lupakan dan jangan pernsh dilupakan adalah nyata adanya.
Wacana penolakan nonton bareng film disebuah kawasan wilayah Jakarta sungguh sebuah langkah kecil untuk dukung pemerintah untuk take down film tersebut dari media pemerintah.
Walau realita di lapangan, di media bagi video dan tv swasta masih menayangkannya secara bebas.
Mawas diri itulah yang harus kita lakukan, sepertinya sinyal de Soehartoisme mulai dijalankan dengan ritme yang jelas seperti pelarangan penyiaran film buatan Orde Baru ini.
Momentum untuk ini jelas "penggeseran " patung di Kostrad jelas inilah sikap intiusi negara untuk lepas dari masa lalu dan jelaslah upaya ini sepertinya rapi dan jelas.
Penguasaan Taman Mini Indonesia Indah oleh pemerintah dan penarikan aset cendana gedung Bimantara dan aset kekuarga cendana (karena terlibat utang BLBI trilyunan rupiah) oleh pemerintah sungguh inilah sebuah pukulan sendiri bagi trah Cendana saat ini.
Momentum yang tepat itu ternyata berbanding terbalik dengan adanya kemungkinan disusupinya intiusi tentara dengan di gesernya patung diorama di makostrad dan langsung dibantah sebagai sebuah fitnah yang keji bagi intiusi tersebut walau yang bicara adalah mantan panglimanya.
Sepertinya nanti bisa kita lihat reaksi dari penguasa saat ini sepertinya ini "bukan balas dendam masa lalu"