Lihat ke Halaman Asli

Sayyid Jumianto

Menjadi orang biasa yang menulis

Lomba Mural Gejayan Memanggil Kritisi Kebijakan Lewat Gambar

Diperbarui: 27 Agustus 2021   11:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lomba Mural Gejayan memanggil kritisi kebijakan lewat Gambar

 Alsayyid jumianto 

Sinyal pemerintah atas nama ketertiban umum tampaknya sudah sampai ke daerah-daerah. 

Sinyal itu untuk conter back menyerang balik para penggiat mural yang kritisi pemerintah. 

Pemicunya bisa jadi mural tetsebut mengganggu ketertiban umum dan nuansa politis lainya.

 Sebab penguasa saat ini sedang fokus pada penanganan pandemi virus covid 19 saat ini. 

Mural beda dengan baliho salah satu politisi yang pemasangannya direstui pejabat terkair walau tidak empati pada masyarakat yang sedang terkena wabah corona saat ini. 

Malah untuk pamerkan "syahwat politiknya" jelang 2024 kelak. Beda dengan mural memang memperjuangkan untuk arus bawah banyak halangannya. Namun suara rakyat kecil harus diperjuangkan benar adanya.

Mural beda dengan corat coret nama gank disudut-sudut kota khususnya di Jogja. Karena nama-nama genk sembarang mereka torehkan di pintu toko, roliing door mal dan rumah pribadi tanpa nuansa keindahan. 

Coretan nama gank biasanya spontan dan biasanya bisa berujung perkelahaian antar Gank sekolahan. Inilah bedanya dengan mural

Nampaknya pesan istana untuk "basmi"muralis kritis ini bisa jadi linknya dari pusat dan bergulir ke daerah-daerah. "Mural kritisi pemerintah " kata sang wakil menteri ketika mengomentari mural "presiden J 404"  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline