Kebebasan hakiki
Sayyid jumianto
Ujung penantian bukanlah sebuah ujung biasa bukan kenyataan yang kita lihat mengapa sebuah peristiwa bisa terjadi.
Melihat harafiahnya bisa jadi kita yang lupa dibaliknya ada makna lain. Ibarat sungai maka kita harus bisa cari mata airnya karena ujung sungai adalah lautan kumpulan semua sungai bisa jadi juga danau, rawa, atau embung buatan manusia.
Lupanya kita yang juga dari sebuah titik budi daya manusia. Semua orang sombong atas kekayaannya, kepintatan dan istri cantik juga gelar sarjana yang disandangnya. Mereka lupa
Ketika kehidupan normal jadi tidak normal lahi banyak yang kehilangan akal juga pikirannya.
Sering orang mencari kebebasannya tetapi dimasa sekarang kebebasan hakiki yang bagaimanah yang harus kita lakukan yakni kebebasan yang bisa dipertanggungjawabkan.
Ketika semua dipaksa memakai bramgus, topeng atau masker maka harus ikhlas dan sadar kita jalankan saat ini.
Ketika semua tempat ditutup transportasi di kurangi dan semua kegiatan di batasi banyak yang dari kita "mbengok" berteriak, protes keadaan ini. Seperti inilah kita selalu tidak mau di kurung atas kebebasan kita.
Waktu menjadikan kita belajar dulu para filsuf yunani mencari kebebasan dunia dan inilah yang terjadi kebebasan semu tanpa landasan iman dan taqwa.