Anak pantai (15) sepi
"Pandemi bukan alasan
sepikan hatimu,
sepikan usahamu,
sepikan silahturahmu..
tetap semangat"
Malam minggu yang sepi hanya sesekali terdengar tawa di angkringan seberang jalan menuju perkampungan nelayan kami dulu banyak cafe-cafe betebaran sebelum pandemi corona ini satu persatu gulung tikar.
Hanya warung angkringan lik Dalijo yang masih buka ramai karena wedang jahenya yang khas di panggang pakai bara.
Kata bapak lik Dalijo duru mburuh pada juragan yang punya kapal dan kapok sewaktu kapalnya karam karena mesin mati dan itulah mengapa berubah haluan menjadi buka cafe ceret tiga alias angkringan.
Bukan masalah nongkrong bapak menyuruhku beli wedang jahe dan sedikit gorengan serta sate telur burung kesukaan adik.
Ketika aku masuk angkringan itu derai tawa mendadak sepi dan hanya ada satu celetukan padaku