Lihat ke Halaman Asli

Sayyid Jumianto

Menjadi orang biasa yang menulis

Prabowo Dicapreskan Lagi 2024, Kalau Saya Tidak!

Diperbarui: 3 Juni 2021   11:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Prabowo di capreskan 2024 lagi, kalau saya tidak!

Sayyid jumianto

Sungguh Rencana anggaran dan belamja di kementerian pertahanan cukup fantastis untuk dikatakan wow bukan trilyunan lagi tapi biliyun dan "kebocoran" ini tampaknya disengaja karena hampir berbarengan dengan berbagai surve yang unggulkan P sebagai calon presiden 2024.

 Keadaan ini langsung di amini oleh pengurus Partai Gerinda untuk mencapreskan lagi di tahun 2024 kelak. Capres "incumbent" untuk ketiga kalinya memgapa tidak? Belajarlah dari presiden Amerika Serikat saat ini Joe biden. Tua-tua keladi semakin tua semakin jadi setelah tua di parlemen dan capres beberapa kali akhirnya jadi juga.

Bukan saya sok tetapi jujur dulu njagoin pak P yang sekarang jadi menteri di era kedua presiden J saya tidak anggap remeh anda karena mantan komando khusus tentara, pengusaha sukses, pemilik partai G yang diperhitungkan dan mantan mantu presiden kedua di republik ini dan sekarang masih menjabat menteri. 

Memang tak ada musuh atau kawan yang abadi di politik yang ada adalah kepentingan abadi yang diperjuangkan pantas dimusim kemarau ini muncul partai-partai baru bagai cendawan di musim hujan partai U yang dipelopori AR mantam pimpinan partai AN yang di depak dari partai yang dibinaninya dan partai P dari mantan pimpinan PRD. 

Seakan tambah lagi kompetensi perparpolan di negeri ini tetapi capres P untuk 2024 yang dua kali gagal ini tampaknya masih berambisi untuk "nyalon lurah' lagi dengan resiko digembosi kawan, ditikung lawan dan rugi bandar karena dana  milyaran habis percuma nantinya.

 Bisa jadi pemgungkapan rencana anggaran biaya di kememhan yang biliyunan rupiah itu adalah bentuk "bad medsos" dan "bad news" untuk naikan rangking capres lainnya yakni Gp dan Ab yang membututi capres P diperingkat atas. 

Syah-syah saja kalau mainnya bersih dan tidak main kayu. Seperti isyu kedekatan dengan presiden kedua dan penangkapan aktivis 1998lah yang hancurkan pencapresannya kala beradu dengan calon incumbent presiden J saat ini.

"Bisa jadi pengungkapan rencana anggaran biaya di kemenhan yang biliyunan rupiah itu adalah bentuk "bad medsos" dan "bad news" untuk naikan rangking capres lainnya yakni Gp dan Ab yang membututi capres P diperingkat atas."

Bisa jadi pencapresan ini sebaga"i vote getter" supaya partai G tetap eksis di urutan sepuluh besar dan pada akhirnya milih capres diluar partainya dan tetap eksis di parlemen ini juga sebagai motivasi terselubung lho!


Pertimbangkan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline