Lihat ke Halaman Asli

Sayyid Jumianto

Menjadi orang biasa yang menulis

Sinetron "Azab" Diblokir KPI

Diperbarui: 3 Juni 2021   07:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pri

Sinetron Azab Diblokir KPI

Sayyid jumianto

Sinetron "azab" akhirnya di-cancel KPI sebab seorang aktris L yang baru berumur 15 tahun memerankan istri ketiga di sebuah sinetron kisah rumah tangga biasa di sebuah stasiun tv swasta Nasional di negeri ini.

Sungguh  karena desakan lewat medsoslah yang akhirnya saya tahu lewat media online kasus ini.  

Sebenarnya banyak juga aktris muda bahkan bocah yang masuk dalam tayangan sinetron atau film bioskop walaupun ceritanya umumnya diperuntukkan untuk bukan untuk anak.

Bahkan salah satu pemeran di senitron yang di gandrungi ibu-ibu saat ini juga masih gunakan pemeran anak-anak yang di kisahkan sebagai anak pungut/anak siapa belum jelas disini ternyata KPI perlu juga "jereng mata dan kuping" untuk lihat realita ini tanpa tunggu keributan di medsos dan media arus utama.

Cerita vs iklan

Sebenarnya cerita sinetron striping atau betsambung kita sudah bagus tetapi nampaknya banyak produsen yang anggap bahwa iklan, wajah baru(walau masih muda) juga peran utama bisa dijadikan nilai jual untuk pendapatan iklan, endors atau kontrak eklusif sebuah produk maka mereka menafikkan cerita yang tidak masuk akal bagi pemirsa televisi yang ujungnya sinkresi adegan kekerasan verbal, oral dan rencana jahat jadi bumbunya untuk sekedar "payu" itu alasannya.

Rindu sinetron dulu

Sungguh saya senang juga pemerannya banyak yang muda-muda dan baru di sinetron tv nasional kita. Namun sayang akhirnya waktu prime time, kejar tayang dan iklan mengorbankan cerita, rasa kemanusiaan dan logika kita sebagai penonton itulah bedanya sinetron sekarang dan sunetron "jadul" ala Tv dulu yang membumi dan enak alur ceritanya tidak mengada-ada dan tidak kejar tayang demi banyaknya iklannya.

Pemeran anak  seyogyanya diberikan porsi sesua umur dan perannya dan tidak dilibatkan dalam cerita konflik rumah tangga "seakan jadi korban" orang dewasa itulah yang tidak baik di tayangkan di sinetron kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline