Lihat ke Halaman Asli

Sayyid Jumianto

Menjadi orang biasa yang menulis

Jejak "Kudeta 1998" terhadap Soeharto (2)

Diperbarui: 18 Mei 2021   21:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pri

Jejak kudeta 1998 terhadap Soeharto (2)
Karma itulah yang terjadi sekarang orang yang dulu koar-koar anti korupsi setelah dapat kursi menjadi korupsi!

Sungguh sayang diawal kemenangan  terhadap rezim Soeharto ternyata semua berdampak pada sang pemenang sejati yakni rakyat.

Realita kemenangan rakyat ini banyak kepentingan politis dan ekonomis sehingga tujuh presiden serasa hambar adanya.

Seperti sayur kurang garam artinya penumpang gelap, kutu loncat juga genderuwo yang ngaku-aku bela rakyat setelah dapat kursi seperti orong-orong ke injak sepi nyenyet dan kena penyakit otak jadi pelupa

Apakah siklus 20an tahun itu ada?

Anti tesis ini kontra dari apa yang di namakan teori konspirasi nampaknya akan teruji benar atau tidaknya karena kita bisa lihat masa jejak keberhasilan pemerintahan baru teruji dan terlihat ketika kita lihat Presiden pertama Soekarno  20 tahun di ganti presiden kedua Soeharto 32 tahun dan direformasi ini sudah ada tujuh presiden dengan jejaknya baru 23 tahun dan kutukan itu lewat adanya.

Kembalinya tokoh lama

Sungguh naif ketika partai lama berkuasa yang terjadi paradigma lama dan sungguh sayang seribu sayang banyak tokoh politikus hasil reformasi, aktivis pada masanya terjebak KKN baru, koruptor baru itu realita sekarang.

Sungguh harus kita sadari ternyata penumpang gelap reformasi ada lihat bukan kepentingan rakyat mereka bela tetapi kepentingan pribadi dan partai yang mereka utamakan

Sebab pandemi corona

Seperti waktu yang tidak bisa kembali  tampaknya 23 tahun reformasi ini masih ada yang bemain untuk korupsi bantuan covid bahkan terjadi di lingkar presiden saat ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline