Lihat ke Halaman Asli

Sayyid Jumianto

Menjadi orang biasa yang menulis

Mengekspor Semut dan Lumut ke Mars

Diperbarui: 26 Maret 2021   17:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Ekspor semut dan lumut ke Mars

Alsayyid jumianto

Semua orang tahu, semua media mewartakan sungguh diera bumi masih di kepung pandemi ini nampaknya ada harapan baru di "bumi " kedua yang sungguh nyata telah di temukan yakni  Mars. Penjelajahan manusia ke planet lain adalah sebuah keniscayaan yang berubah jadi realita ketika bangsa-bangsa di dunia saling berlomba untuk mencari hunian baru armada NASA dari Amerika serikat, China dan Arab telah tancapkan kuku ke "bumi baru" Mars adalah realita yang tidak dapat kita pandang dengan sebelah mata. Kita mencari alien dan bumi baru adalah sebuah fakta bahwa Film-film setara Transformer, star trex  adalah sebuah khayalan yang jadi nyata, sepertinya juga khayalan imajinasi di legenda film Star wars semakin dekati nyata adanya

Mengapa kita tertinggal jauh?
Ide apa yang bisa kita sampaikan untuk membangkitkan Mars sebagai bumi baru itu?

Dua pertanyaan yang super sulit kita jawab di negeri ini kenapa kita ketinggalan jauh, karena masalah riset dan niat serta dana yang belum mendukung.
Jawaban kedua adalah saya punya ide mengapa kita tidak ekspor semut  tanah dan lumut buat bumi baru itu?
Jawaban sepele yang ternyata luput di gagas dan diprogramkan NASA karena kita punya potensi semut, pengusaha semut serta pemelihara lumut ide ini adalah untuk hidupkan Mars secara alami ini alasan saya sebelum "alien" umat manusia benar-benar ke sana karena pekerjaan konstruksi dimungkinkan dikerjakan robot dan ini ide liar saya ayo tumbuhkan Mars dengan semut (tanah) dan lumut untuk kehidupan umat manusia disana karena di sinyalir ada air di planet merah ini.

Ini sumbang sih ide saya karena inginnta kita tidak jadi penonton saja inilah sebuah ide saya.

#sebuah ide

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline