Lihat ke Halaman Asli

Sayyid Jumianto

Menjadi orang biasa yang menulis

Di Balik Masker Presiden #04

Diperbarui: 24 Maret 2021   12:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.pri

Halaman 04. Seorang Nenek Penjual mie di pinggir jalan

Alsayyid Jumianto

Seorang nenek membawa setenggok bakul di punggungnya langkahnya tertatih dan sedikit tersendat dengan baju setengah kumal peluh membasah mukanya yang sudah tampak tua itu, semua orang  tidak pernah memandangnya bila berjalan di depan matanya banyak orang yang berlalu lalang tidak menghiraukan di tengah upaya pemulihan ekonomi yang ternyata begitu melambat tahun ini, banyak orang tidak meghiraukan nenek ini mencari sesuap nasi bila menawarkan dagangannya semua menolak dengan  halus "

Tahun 2022 adalah tahun yang sulit bagi Negeri Puring Gading, walaupun vaksinasi virus corona sudah semua hampir teratasi 90% tetapi rasa sulit, rasa sakit masih membekas di setiap dada penduduknya. Soal ekonomi sungguh memukul sendi-sendi yang lain tak terkecuali  itulah yang masih membuat tiarap berbagai soal yang ada  di negeri Puring Gading yang  mau bangkit ekonominya, yang sungguh berimbas pada semua yang ada.

Tiga tahun  pandemi dengan hampir lebih dua juta penduduknya terimbas langsung virus ini dan hampir melumpuhkan sendi kehidupan negeri ini sungguh semua hanya bisa berharap pada yang maha Kuasa  dan penguasa negeri ini, walau program sosial,  dan bantuan sosial teelah diberikan tetapi tekanan besar atas negeri ini belumlah berakhir.

"bila semua rakyat mau di vaksin dan menerapkan protokol kesehatan  menyeluruh maka pemulihan ekonomi nasional akan segera pulih" kata pejabat pemulihan ekono mie nasional Negeri Puring Gading Banyu nono yang berkoar, pejabat yang juga pemimpin partai Pohon gayam itu juga ketua tim pemulihan ekono mie rakyat berkoar lewat media massa dan media daring.

"Pemulihan ekonomi akan  cepat bila kita tanggap dengan apa yang di namakan penerapan protokol kesehatan yang benar dan juga jangan lupa bekerja, berusaha  secara mandiri tanpa bergantung pada pemerintah" lanjutnya berapi-api.

Negeri Puring Gading adalah salah satu negeri yang terdampak dengan pandemi corona yang mewabah di seantero dunia ini sebuah keniscayaan yang tdak akan pernah terlewatkan karena hampir semua negara  terpapar virus ini global dan menyeluruh seantero  sungguh memukul sendi-sendi ekonomi Negeri Puring Gading ini dan berdampak luas hingga tiga tahun setelah pandemi ini adalah nyata adan

Sementara semua harus bertahan hidup untuk menghindarkan pandemi ini terpuruknya ekonomi, stagnan adalaha realaita, walau hanya rakyat kecil yang masih bertahan,

Ucapan sang menteri pertanian bila impor beras dan garam di anggap salah  sepertinya juga harus melihat realita yang ada media telah menyorot dengan keras dimana beras impor tahun 2018 hanya tertumpuk di gudang dan tidak bisa di makan fanatstis 4000 ton sungguh menyakitkan hati petani bila   penguasa negeri puring gading  akhirnya mengimpor beras sungguh sesakkan dada para petani, sungguh bisahkan pengausa bapak Joyo mie mau mengerti ini awa panen raya awal mau ramadhan dan juga nanti lebaran, tidak bisakah melihat senyum para petani hari ini atau ini sebuah sistem yang tidak bisa terhindarkan hanya orang-orang di ibu kota Bogora   yang tahu tentang "permainan dagang" tingkat tinggi ini.

"semua harus mencintai produk dalam negeri, dan benci produk luar negeri"  lupa pak  atas ucapannya atau ini hanya mowe-move politik pernyatan nasionalis yang bapak Joyo mie ucapkan sebuah retorita belaka?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline