Lihat ke Halaman Asli

Sayyid Jumianto

Menjadi orang biasa yang menulis

Politikus Akademisi Vs Pensiunan TNI Lakon Sebenarnya Rebutan Kuasa 2024

Diperbarui: 16 Maret 2021   16:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Politikus Akademisi vs Pensiunan TNI  lakon sebenarnya rebutan kuasa 2024

Alsayyid jumianto

Awal 2021 seakan menjadi nyata ketika semua dan media tertuju pada "pecahnya" partai demokrat yang ujungya orang dalam istana sendiri yang mengendalikan kloningan sebuah partai yang sungguh solid karena pernah menjadi penguasa negeri ini dua kali periode sekaligus kal itu.

Isyu jabatan dan periode ketiga yang di lontarkan tokoh gaek reformaasi negeri ini AR seakan membuat dan tidak menafikkan fakta bahwa mereka-mereka yang bercokol di Jakarta adalah kepanjangan tangan dari apa yang di namakan alumnus U (sebuah PTN terkenal di Jogja) centris, bisa jadi inilah yang  menguasai semua lini di negeri ini bahkan ada  gubernur yang yang juga dari lulusan universitas ini

Semua orang tahu dan itu bukan rahasia umum lagi tetapi banyak orang malu-malu untuk menulis dan menganalisanya bahkan suhu AR  sang penurun Presiden kedua S adalah alumni dari universitas ini bukan rahasia umum lagi.

Mengapa M seorang TNI dan juga masih sebagai pejabat senior di KSP dan berupaya untuk mencari kuda troya demi kekuasaan tahun 2024 karena sebagai orang lingkar istana sudah tahu "rahasia-rahasia " yang terdalam di lingkar kekuasaan presiden J yang masih menjabat periode keduanya hingga tahun 2024 itulah mengapa harus susah-susah untuk mencari kuda tunggangan demi kekuasaan yang akan datang.

Pertarungan nyata Mantan TNI vs Akdemisi

Sungguh kita harus berjalan mundur ketika kita di era jatuhnya presiden kedua S semu orang tahu bahwa yang memelopori adalah pejuang-pejuang akademi dan ini adalah nyata adanya karena orang-orang angkatan bersenjata kala itu masih patuh dan tunduk pada sang penguasa dan inilah nampaknya yang luput dari analisa para ahli sekarang, hari ini bukan hanya kekauatan petahana J dan mantan penantangnya PS sajalah yang kuat ternyata kini ada jalan baru dan semua harus maklum karena perjuangan para reformis kala itu sekarang dikhinati oleh kita sendiri.

Adili Soeharto dan kroni-kroninya,

Laksanakan amendemen UUD 1945,

Hapuskan Dwi Fungsi ABRI,

Pelaksanaan otonomi daerah yang seluas-luasnya,

Tegakkan supremasi hukum,

Ciptakan pemerintahan yang bersih dari KKN

Sumber Wikipedia

Sungguh perebutan kekuasaan tahun 2024 gurih dan sangat menentukan masa depan bangsa ini karena semua harus sadar bahwa penegakan hukum dan bebas KKN seakan hanya slogan semata syahawat-sayahwat politik seakan menjadi-jadi karena peluang didepan mata apalagi semua orang tahu bahwa di periode pemerintahan kedua presiden J seakan terseok karena pandemi corona  ini sekan membelalakan mata kita bagaima masayrakat tahu sepaka terjang pemerintahan terkini dalam mengatasi maslah pandemi corona ini seakan menjadi kredit point sendiri bagi masyarakat  dan penduduk negeri ini. 

Bertambahnya kasus korupsi dan KKN di negeri ini seakan menjadi point tersendiri bagi partai pemenang saat ini dan penguasa yang akan datang  bahawa rakayatah yang harus di bela dan juga sangat cerdas rasanya apabila  banyak akademisi dan muda serta energik yang masuk dalam jajaran pemerintahan yang akan datang bisa membuktikan bahwa pertarungan sipil dan non sipil bisa di nimati oleh rakayat dalam pesta demokrasi oleh rakyat kelak.

Pertarungan akademisi vs pensiunan TNI seakan  menjadi batu ujian bahwa superemasi sipil untuk memimpin negeri ini akan hilang karena kuatanya faktor mantan-mantan TNI dalam kancah kepemimpinan di negeri ini sudah terhitung kemampunnya dalam mengabdi dan juga memimpin di negeri ini adalah sebuah prestasi nyata yang ada dan bisa dirasakan hingga kini pertanyaan selanjutnya adalah apakah saatnya kemali "militer" masuk pmerintahan? Hanya waktu dan keadaan yang akan membuktikan kelak pemilu 2024 siapa calon dan siapa yang jadi pilihan rakyat setelah kepemimpinan presiden J yang merupakan presiden ke tujuh  adalah puncak keberhasilan supermasi sipil hanya kita yang tahu kelak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline