Tahun aneh 2020 (20), sebuah kata corona merubuhkan semua yang kata kita sempurna!
Tahun aneh ini layaknya seperti wabah sampar, atau flu yang lain, apakah kamu tahu dulu semua orang takut dengan flu burung, flu babi dan flu lainnya termasuk Aids serta ebola, penyakit yang megerikan seantero jagat .
Waktu berkata lain ketika kemajuan teknologi infrmasi begitu deras maka penyakitpun juga bernuansa global adalah nyata! Negeri kita dalam pusaran virus corona ini semakin nyata saya tdak akan sebut jumlah terpapar amaupun korban meninggal takut salah tetapi saya akan kaji apakah kita yakin samapi 29 mei besok bahwa virus ini sudah down di muka bumi nusantara ? apakah kita yakin bahwa mei adalah akhir segalanya bagi virus ini? Pertanyaan ini saya sampaikan karena di panjangkannya darurat corona oleh badan terkait dan analisa badan intelejen semakin klop ternyata virus ini bukan wuhan tiongkok saja yang "gagal dalam menangani" ternyata kita juga serius dalam menangani ini tak perlu lockdown tetapi rekayasa sosial adalah sebuah solusi terkini yang ampuh ternyata diterapkan dinegeri ini.
Menyerah pada Virus ini berarti mati adalah benarnya karena effect dari yang ada telah merambah kehidupan sosial, eknomi, politik, perdagangan dan pertahanan keamanan suatu negara dan mempengaruhi kehidupan sosial keagamaan adalah sebuah raealita yang ada.
Kita yang sombong
Penyakit ini berasal dari kita dan kena kita ( manusia) adalah benar adanya sebah kata karena ini adalah kesombongan manusia corona adalah sebuah peringatan kepada kita tidak padnang miskin kaya, atau pejabat atau orang biasa terkena , inilah corona yang sebenarnya coba renungkan semua bisa di lumpuhkan oleh sebab satu virus global yang membuat kita panik dan takut karenanya. Serius dengan di gulungnya karpet-karpet di rumah ibadah seakan kita takut dan tidak percaya padaNya adalah karena ketidak mampuan kita dan imbas teknologi informasi yang menggerus nalar "waras" kita inilah sebenarnya efeck corona yang sungguh membuat kita jadi korban yang sebenarnya.
Lupakah kita terhadap arus informasi yang terlalu gencar ini membuat orang panik dan memborong sembako dan masker, kebodohan kita yang ternyata benar adanya koran informasi dan inilah mengapa corona mengahantui kita padahal penguasa negeri ini sudha percaya diri untuk tuntaskan apa yang terjadi di negeri ini apakah kita tidak bersyukur yang inilah pemerintahan yang tanggap terhadap jerih dan takut atas pandemi ini, kita menyerah ? jangan walau "kehancuran ekonomi sosial nampak didepan mata" masih ada Tuhan sebagai pegangan kita adalah nyata juga!
Sekolah libur, pasar sepi, tempat wisata sepi , tempat ibadah juga sepi, transportasi juga sepi inilah dampak yang harus kita terima waalau sakit di hati kita adalah nyata !
Tahun aneh 2020 semoga tetap tenang
Inilah yang aku dan kamu tidak harapkan inilah "mode penghancuran" virus terhadap manusia tetapi tetaplah di jalan Allah swt corona adalah sebuah cobaan karena kesombongan kita umat manusia sendiri! pasti ada jalan soslusi dan obatnya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H