Lihat ke Halaman Asli

Sayyid Jumianto

Menjadi orang biasa yang menulis

Tukang bakar-bakar

Diperbarui: 16 Februari 2019   07:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

fire man (tukang bakar)

Semua media memberitakan dan medsos menggugah videonya sang pembakar masih saja beraksi.
Polisi sudah mencari sebenarnya apa motif dan niat sang pembakar beberapa mobil  dan motor karena meresahkan masyarakat ..

Semua takut karena apa saja dibakar bukan mobil tetapi juga motor-motor dirumah inilah tujuan sang fire man sang pembakar. Frustasi kekecewaan atas nama cinta  atau PHK nampaknya bisa jadi penyebanya apalagi di tahun politik ini banyak orang yang kehilangan teman dan tetangga karena perbedaan pandangan politik.
   
Berita itu menyebar di media umum dan online semua bertanya siapa sang pembakar itu?
Bahkan video cctvnya sudah ada dimedia video berbagi, menyerahlah itulah kataku ketika melihat video sang pembakar itu.
"marah dan campur aduk rasanya mas ketika mobil kami dibakar mana cicilan belum lunas lagi"
"sungguh biadab montor yang kami punya untuk cari uang dibakar habis di garasi rumah lagi" keluh yang lain.

Semua diam membisu lebih dari satu yang dibakar fire man
"aku puas aku bukan pecundang apalagi orang yang mudah di bodohi oleh kamu ha..ha..ha..." dan bom molotov itu di sulut serta dilemparkanya.

Bukan ku menulis fakta tentangmu yang real tetapi punya akal sehatkah kamu atas perbuatan gilamu itu atau ini sebuah pelampiasan kesumpekanmu atas keadaan sekarang yang serba ruwet tanpa peduli wong cilik lagi? Sungguh fire man membuat begidik orang-orang disekitar tempat kejadia.
"punya ilmu tidak bisa mempergunakannya"
"wong gemblung kebanyakan ilmu"
"stres itu mas api kok buat mainan"
Suara-suara itu membuatku semakin yakin fire  man adalah seorang biasa yang agak terganggu pikirannya atau sengaja lampiaskan amarah dendammu yang selalu menumpuk dihatinya.
Sungguh kejahatan yang tidak bisa ditoleran karena benar-benar merugikan semua pihak

1522019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline