Jelang debat pertama capres di negeri ini semua mata tertuju pada stasiun televisi walau media sosial dan media di gital sudah menjadi raja tetapi radio, dan televisi konvesional juga mampu merebut hati pemirsa untuk menyasikan debat ini. sangat dinantikan oleh rakyat di pelosok negeri ini sungguh sangat di tunggu apalagi adanya televisi berita sangatlah membantu memperoleh informasi ini besok
Pagi ini tanggal 16 Januari 2019 pukul 08.00 pagi
Semua karyawan televisi bergegas untuk rapat di atas gedung tingkat 100 di gedung utama tempat sang bos menjalankan tugasnya. Semua itu berawal dari besok 17 januari adalah debat pertama petahana melawan penantang dan ini sangat membuat masyarakat menantinya dengan suka cita bagaimana sang petahana akan melawan sang penantang sungguh dinanti dianamisisai program petahana dan penantang kelak bagaimana kepribadian mereka kelak dan bagaimana mental block mereka mengurai dan mencari jalan keluar permasalahan bangsa yang terjadi dan akan terjadi kelak di kemudian hari.
" sebaiknya kita tidak meliputnya bos" seru seorang redaksi padanya
"kita tetap menyiarkan langsung" tegasnya
"salah satu calon harus di blur pak " usul yang lain dan perdebatan itu semakin seru adanya karena kata-kata blur tersebut.
'"tidak sesuai etika jurnalis itu" bentaknya pada awak medianya
Kok sampai seru begini karena televisi verita pertama di negeri ini sepertinya akan menelan ludahnya sendiri kaarena atas nama kebebasan pers pernah tidak mau menayangkan kampanye terbuka dengan jutaan pengikutnya salah satu capres tersebut.
'di televisi sebelah bebas menayangkan pak" jawab yang lain juga
"malah di televisi seberang akan menyiarkan langsung debat tersebut pak" imbuh redaksi yang kebetulan seorang wanita tampak pak direktur manggut-manggut dan melihat semua awak media di ruang redaksi tersebut.
"kita tidak akan menyiarkannya seperti waktu ada jumpa relawan terbesar di monas itu" jawabnya lagi penuh wibawa disamping wajahnya yang membuat orang takut bila menjumpainya pertama kali.