Lihat ke Halaman Asli

Sayyid Jumianto

Menjadi orang biasa yang menulis

Truck Hantu (8), Sebuah Novel Horor

Diperbarui: 18 Desember 2018   10:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokprialsayyidja

Truck hantu (8) sebuah novel horor

Alsayyid jumianto

Cerita yang kemarin

https://www.kompasiana.com/alsayidjumianto/5bebb4caab12ae6b96287a94/truck-hantu-sebuah-novel-horor-7

Mengapa harus kamu cari sebab yang akan membahayakan dirimu kelak ataukah ini sebuah pelarianmu diataranya kecemasan hatinya, karena truck hantu benar-beanr membuat "hantu" yang entah mengapa di besar-besarkan isyunya apalagi menjelang pemilu ini semua seakan lupa apa yang nyata dan tidak nyata dalam hidup ini aku berusaha berpikir tenang.

"kalau keinginan itu harus beralaskan denndam kamu tidaka usah mencarinya" itulah nasehat bapak yang entah mengapa harus ada dendam di hatiku, apalagi sejak bapak tidak ada dengan penuh tanda tanya aku seakan sebuah anak panah yang lepas dari busurnya mencari sasaran dan mengapa akau harus berhadapan langsung dengan lurah yang dulu sealu berseberangan dengan bapak dalam setiap langkahnya, dan bahkan  aku tidak mengira bahwa seorang mantan preman itu bisa menjadi lurah di desa kami ini.

"ini saudah masuk ranah keamanan jalanan mas sebaiknya serahkan pada polisi saja" kata mas polisi yang kebetulan adalah kakak kelasku dulu di SMA.

"ini poitik jalanan mas bisa menghancurkan segala tatanan di negeri ini, ngeri akau melihatnya, truck-truck berseliweran seakan tida peduli pada kendaraan kecil bahkan orang naik sepeda serta jalan kakipun di libasnya" keluh padanya.

"terserah kalau masuk politik aku tidak bisa bantu lagi" serunya emmbuatku masgul dan itulah pertemuan akau dengannya sekarang entah kemana tugasnya aku tidak tahu.

"ini bukan sekedar dendam apakah benar truck hantu itu adalah biang dari para bajing loncat itu" geramku dan keinginan tahuku semakin memuncak.

"mas...beda sedikit " jawab sopir luar kota yang duduk disampingku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline