Lihat ke Halaman Asli

Sayyid Jumianto

Menjadi orang biasa yang menulis

Tragedi

Diperbarui: 14 November 2018   22:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Alsayyid jumianto

Air  matanya masih basah pipiny diusap dengan pelan linangan bening sembab masih ada iujung pelupuk mata ini bukan sedih dan kesedihan yang dalam ini menghujam dadanya.

"aku tidak tahu semua harus berlau secepat ini" bisiknya pelan

" sudah Ning jangan sedih " bujuk seorang wanita di sebelahnya.

"bukan masalah tidak sdih mba ini rasa yang dalam dan semakin aku ingin lupakan semua terbayang dan masih tterkenang di hati ini maba' sesenggukannya semakin  menajadi seperti hujanyang tercurah di malam ini bukan rintaik saja tetpi lebat dan membuat suasana dingin seakan menghantar kesedihan seorang wanita atas cintanya.

Semua sudah berlalu

Malam ini

Ada rindu yang tidak bisa terkabulkan

Aku tahu  sayangku

Ini tentang cinta kita berdua 

Yang entah mengapa harus berakhir dengan duka lara ini

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline