Lihat ke Halaman Asli

Sayyid Jumianto

Menjadi orang biasa yang menulis

Rona lebaran

Diperbarui: 26 Juni 2017   15:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seulas senyum mengembang jabat tangan saling lihatkan muka pasrah dan hilangkan dendam

"Maafkan semua kesalahanku mas" sang istri sambil memyeka bulir air mata di pipinya

"Sama-sama dik" kata sang suami

Bergulir anak kepada orang tuanya dan cucu kepada eyang kakek dan nenek mereka inikah perjuangan batin dan iklhaskan hati untuk lajukan langkah menuju asa kedepan.

"Mbok dapat amplop banyak" si bungsu masuk memberikan amplop pada simboknya.

"Ya nduk" jawab simboknya.

"Coba tiap hari begini mbok"

"Syukurlah kita dapat jangan tamak nduk"

Bukan memgapa anak kecil ini belajar "cari uang" diantara macetnya mobil antri mudik.

"Bapak mbok kemana?"

"Bapak kerja tempat biasa"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline