Lihat ke Halaman Asli

Sayyid Jumianto

Menjadi orang biasa yang menulis

Pengail ikan diair keruh

Diperbarui: 14 November 2016   16:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Aksayyidja.dok."][/caption]Residivis serpong anak buah pepi fernando, orang yang bernama J nampaknya sudah tertangkap dengan sekira 15 orang juga dirangkap, dan sudah diduga penumpang gelap, aktor perusuh ternyata beda dengan dugaan ada hubungannya dengan dengan situasi genting di ibu kota.

Apakah kita tidak tahu dan sadar bahwa teroris radikal masih merayap dan mengintai atas nama isme radikalnya.

Inilah yang dinamakan menggunakan kesempatan dalam kesempitan, bangsa ini sudah kenyang dengan pengalaman sejak Soeharto jatuh radikalisme nampaknya semakin menjadi, baik ekstrem kanan maupun diduga ada orang kiri yang bermain untuk dimengerti dan menandakan mereka ada!

Isyu sara di Jakarta nampaknya mereka manfaatkan dengan unjuk diri di Samarinda inilah yang mereka namakan politik mendapatkan kesempatan kampanye radikal mereka.

Inilah fakta bahwa kaum radikal dengan alasan agama tertentu berani unjuk gigi ketika Jakarta ya pemerintahan ini" lemah".

Analisa

Sebaiknya kita tidak terlena dengan situasi "mendung merah", dan nampaknya masih berarak di atas Istana Jakarta kuncinya waspada karena isyu di ibu kota berhasil "menginspirasi" dan penumpang gelap situasi ini.

Intelejen seharusnya tahu betapa demo 411 seharusnya sudah tahu akan ada kejadian ricuh tersebut, karena situasi ibu kota baru "influenza" maka harus lebih waspada.

Kepolisian jangan fokus Jakarta sentris, bangunkan link untuk keamanan negeri ini dengan ormas dan golongan muda yang berpengaruh, hukum harus ditegakkan bagaimanapun cara dan tantangannya.

Tentara sebaiknya kembalikan "hatinya" pada rakyat apa dan mau apa rakyat kita

Media massa nasional menahan dirilah jangan gunakan analisa tetapi real dan nyata dalam pemberitaan tentang isyu incumbent dalam kasus ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline