Lihat ke Halaman Asli

Sayyid Jumianto

Menjadi orang biasa yang menulis

Buku Biru 21, [Tantangan Menulis Novel 100 hari]

Diperbarui: 3 April 2016   20:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="alsayidja.paint"][/caption]

cerita yang kemarin 

BAB III

Kenangan Itu

 

Liburan yang indah walau aku masih ragu  dan belum menjawab permintaan mas Bejo tetapi inilah hari yang tidak bisa kulupakan mba Sri istri mas Bejo seakan tidak mau tahu dan rela bila aku sendiri membesarkan kedua buah hatiku DInda dan Dion sebagai orang tua tunggal tetapi inilah takdirNYa yang aku harus alami dalam mengarungi hidup.

Hari yang membuatku berpikir keras untuk menjawab bukan mau atau tidak mau tetapi ini masalah hati, walau bapak dan ibu almarhum mas Harun seakan member lampu hijau hatiku tetap tidak ikhas untuk di duakan.

Sore ini ada berita adari adik bapak yang ada di Kulon progo, ya Pak lik yang  menjaga dan mengolah tabon bapak ibuku di Temon Kulon Progo tiba-tiba menelepon aku

nduk begini ya sawah dan kebun milik romo katut ya ikut kena dampak pembangunan bandara itu bagaimana menurutmu?’

“Saya belum bisa memutuskan pak LIk”

“ya harus bersikap dan nantinya karena ini Mei besok akan segera dibangun”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline