Ternyata diam-diam presiden petruk mengumpulkan'para pendukung didunia maya' untuk mengayubagyo setahun menjadi presiden di NKRM, terus terang inilah yang "mendukungnya" mendapat dampar "kecnono" tahta kepresiden di NKRM, republik doyong mangulon ini.
Apakah rakyat tahu, semua dilakukan diam-diam"sesideman"maka rakyat "nyata" tidak boleh tahu, ini hanya jumpa fans kecil saja untuk nglumpukake balung pisah, setelah mendukung upaya"pendongkelan" mas ketua DPR NKRM dan sukses dengan"petisinya" maka nampaknya pendukung dunia "maya ini"semakin di percaya oleh presiden petruk dalam menekan dan membuat suatu keadaan dan sensasi yangmembuat lawan takluk dan kawan manut.
Setelah penduduk dunia nyata di kagetkan dengan "munggah dan medunnya "BBM, maka nampaknya upaya"pemangkasan" pohon beringin nampaknya semakin gencar, apalagi kursi ketua DPR NKRM, semakin "strategis" untuk menaikan pamor dan melanjutakan pembangunan di NKRM timur yang konon ketinggalan se NKRm, padahal di timur ada gunung mas dan tembaga yang bisa "nguripi" sebagian besar NKRM ini.
Kembali kepertemuan ini nampaknya akan banyak goro-goro dan akan banyak 'lawan " politik yang akan ditikung lewat medsos dan nampaknya setelah"petisi" bisa menjungkalkan di MKD(majelis kepetrukan ") ketua DPR" maka jasa" para penggiat medsos yang"mendukung" presiedn petruk semakin"diperlukan, maka inilah titik balik , kecanggihan teknologi komunikasi yang akan diupayakan untuk "menggusur lawan politiknya"
Tetapi nampaknya abdi dalem juga sudah tahu kehebatan"medsos " dan kehebatan dunia maya(dumay) dalam menekan dan membelokan fakta(yang cenderung fitnah) pada lawan politiknya, untuk menggolkan agenda politiknya maka diperingatkan presiden petruk
"sebaiknya kembali kedunia nyata , pak presiden"kata bagong
"tetapi harus ada di dumay, bisa menggalang dengan mudah" elak sang presiden petruk
"apakah bapak tidak tahu, bisa jadi ini pisau bermata dua"bisa kena kita sendiri"kata mas gareng menambahkan
"sedawa lurung, iseh dawa gurung"( sepanjang jalan lebih panjang leher)"kata bagong
"maksudnya?" tanya presiden petruk
"maksudnya ya jangan untuk alat begitu" kata mas gareng