Lihat ke Halaman Asli

Sayyid Jumianto

Menjadi orang biasa yang menulis

(Fabel) Semut di Gelas Presiden

Diperbarui: 7 November 2015   21:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Semua tidak bisa masuk dan kalu masuk harus lewat scan Paspampres Istana negara di Republik Doyong Mangulon, semua nampaknya keamanan tingkat tinggi dan VVIP no satu dinegeri ini, bahkan bila ada yang mau buka suara waktu presiden di Istana, segera di bawa keluar oleh Pasukan Pengamanan Presiden seketika itu.

Namun, seketat istana dengan jamming informasi dan pengacak sinyalnya dampak yang diraskan adalah istana bebas dari ancaman marabahaya dari yang nampak sampai yang kasat mata, bisa di Hindarkan dengan tepat dan cepat.

tetapi, semua ini tidak dengan semut hitam penyuka rasa manis, adalah seekor semut kecil yang saling menantang dengan semut gula lainya, tentang, kecanggihannya untuk "membobol" dan entah satu ide dari mana, mereka bertaruh siapa yang berani masuk dalam istana dan mencicipi manis minuman sang Presiden, dialah sang pemenangnya.

" semua harus beranai" kata semut pertama

"siap, ya harus berani resiko", kata semut kedua

"aku tidak akan ikut "lomba " ini,..Kata semut ketiga dan

"wah belum-belum nyalinya sudah hilang" ejek semut pertama

"jangan begitu.." bela semut keempat

"memang kamu berani? tanya semut kedu menantang semut keempat

"berani siapa takut?" tantang semut keempat

mereka seakan tiada takut bahwa istana presiden ada pasukan khusus serangga dan tidak bisa seekor seranggapun yang kabur dan lolos dalam keadaan hidup bila dijumpai oleh pasukan anti hama dan serangga ini

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline