Lihat ke Halaman Asli

Sayyid Jumianto

Menjadi orang biasa yang menulis

Presiden Petruk, Main (Rolling) yang Cantik

Diperbarui: 4 September 2015   23:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Isyu pergantian dan pecopotan kabagreskrim, ternyata tidak benar, terbukti, cuma di geser, ke bagian lain, dan naik menjadi kepala, inilah kehebatan presiden Petruk dalam berpolitik santun tanpa menimbulkan gejolak didalam istana dan diluar istana, dan "kegaduhan", " kebribenan" kebisingan,atau istilah lainya, tidak timbul tetapi" ditenggelamkan dengan politik "rolling" inilah kehebatan Sang Presiiden Mas Pertuk yang terhormat.

Senyumnya selalu mengembang dan sedikit tegas bila merunut "nasib rakyat " dan semakin tegas lagi bila tahu tidak ada inisiatif dari baawahannya tentang"penyerapan" atau "pengentekan" dana yang menurut isyu masih pad a"ngendap di rekenig daerah ya harus diserakan sebaik mungkin, nampaknya menjadi politik" senang " dan main cantiknya kentara lebih elegan lagi.

lewat alam nyata inilah suatu tindakan"oleh iwake ora gawe buthek banyune" istilahnya dapat ikannya tidak membuat keruh airnya dijalankan dengan baik oleh Presiden Mas Petruk dlam menjalankan" pemindahan kekuasaan" dlam tubuh Polisi dinegerinya ini.

Saking gembirannya di panggilnya sang wapres sang wektu dan ajudan keinasihnya untuk makan tengkleng dan gudeg , di ndalem istana negara di sebelah pojok istana negara, tengkleng yang langusng dari solo dan gudeg dari yogya langsung didatangkannya daari tempat aslinya untuk mensyukuri " tindakan " ini.

" monggo di makan,Kata sang presiden petruk

" ya, jawab semuanya

sang wakil presiden sang wektu juga mantuk-matuk menikmati enaknya gudeg dan tengkleng ini dan

'ya lebih enak dari makanan tempat saya, katanya gembira sang wapres memuji hidangan ini

"enake yo lesehan ngen iki" kata bagong, ajudannya

"yo luweh enak nggo tangan wae", mas gareng meinimpalinya 

mereka senang karena bisa meredam apa yang dinamakan "program " pencopotan halus beberapa petinggi Polisi tanpa menimbulkan gejolak di negeri yang sedang "kena krisis jilid kedua  ini ya krisis mental ideologi" yang nampaknya harus di hadapi karena ini krisis yang lebih hebat daripada krisis ekonomi tahun 1998, inilah yang membuat mereka bersyukur bila satu keputusan akhirnya bisa" menekan kegaduhan" politik walau sesaat saja!

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline