Lihat ke Halaman Asli

Sayyid Jumianto

Menjadi orang biasa yang menulis

Makan Terakhir

Diperbarui: 19 Agustus 2015   10:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

kado terindah pemerintahan mas presiden petruk adalah resulfe kabinet diantara lemahnya perekonomian dan lemahnya daya beli, nampaknya nilai keoptimisan sang presdien sudah di uji dnegan langkanya sapi potoing dan mogoknya pedagannya seakan sudah menjadi tanda bahwa "ora berse " dlam pemerintahanya ini, dan semakin nyata ternyata harga daging ayam juga naik tidak kunjung turun,apalagi, harga timat malahan jeblok, we lah dalah, semakin membuat pusing ( bukan kepala barbey) hehah

Penasehatnya pada wirang karena perekonomian hanya stagnan dari itu kembali keitu dari hulu kembali ke gulu dan dari dompet orang kaya ke dompet orang kaya juga pokonya jalan ditempat.

Tidak tahu maksudnya,pad anagih janji pendukng beliau waktu pilkapres dulu dan tambah membuat pusing presiden mas petruk menjadi-jadi, disamping gundah banyak kecelakaan dan tidak bersnya mesin BBM ( bola bali mundak ) gas, bensin solar, dan minyak lainya, menambah puasIng kepalnya juga.

Dipanggilah ajudan kinasihnya, ya gareng dan bagong,keistana negara

"repoot" ujar pak presiden

'apa yang mmembuat repot mas prresiden???"tanya bagong

"Begitu aja kok repot??'(ingat gus dur...)" kata gareng

SEMUA DIAM...ya semua diam seribu bahasa, masalah nasib, dan kebutuhan pokok nampaknya semakin membelit keuangan negara sumilir mangidul ini

semua karena resulfe kabinet yang ternyata hanya yang ternyata sama saja

semua karena optimesme yang agak kebliger ternyata kenyataan beda dengan kekhayalan 

"sekarang tinggal yang terkahir mas presiden, makannya" kata sang bagong

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline