Lihat ke Halaman Asli

Sayyid Jumianto

Menjadi orang biasa yang menulis

keberlanjutan....(memori takjil)

Diperbarui: 5 Juli 2015   14:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

 

teman ku tetangga aku berbisik,

mas ayo bisnis dlam ramdhan ini,

ya, ada apa ya?

oh ya mas, jualan takjilan,makan pembuka buka puasa...

aku baru tahu, tetapi karena akau pulang dari sekolahan saja jam dua saya hanya berucap mongo semoga sukses, jawabku...

 

mereka yang tangguh dan berjiwa wiraswasta seakan menjadikan momen puasa ramadhan ini sebagi peluang usaha menambah uang saku besok kalau lebaran, baik membuat penganan kecil sendiri atau kulak, membeli dan dijual kembali sungguh patut di puji, ada yang baru sma, ada yang baru kuliah ada yang pengangguran dan ada ibu-ibu muda yang pandai memmbaut snack kecild an berani memasarkan dari minuman, makanan kecil dan juga sebagian juga makanan berat yang dijual ditempat strategis yang mereka cari.

ada yang disebut gebyar ramadhan, pasaar tiban ramadhan dan juga sebuatan yang lain, inilahkebangkitan kecil ekonomi islam ataukah ini tanda bahwa semua sudah sadar bahwa puasa tidak seyogyanya hanya tidur waktu siang karena malamnya sudah sholat lail bersama-sama(tarawih) dan tadarus tidak menyurutkan mereka tetap"berusaha"dalam situasi kesempatan menentukan dalam ramdhan ini  adalah "kecerdasan "uamat dalam ekonomi kerakyatan yang sebagian adalah juga umat muslim, siapa yang dapat kesempatan ya di kejarlah kesempatanitu( sangat baik...)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline