Lihat ke Halaman Asli

Sayyid Jumianto

Menjadi orang biasa yang menulis

Piye Kabare? Ise Penak Jamanku To? * Mengenang Bapak Soeharto

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

11 maret 1966  aku dan kamu sudah tahu tanggal"sakral" waktu ORBA menjadi penguasa NKRI ini menggantikan rezim Soekarno, bukan bermakasud untuk menggunjing dan menjelekkan bapak Soeharto Presiden ke 2 republik Indonesia ini, saya hanya mengutip kembali tentang gagasan ekaprasetya pancakarsa atau P4 bila kita benturkan dengan ide "revolusi mentalnya" pak Jokowi tampaknya jauh panggang dari api, bagimana kita harus merasakan pemerintahan jokowi yang "pelit" dan serba" maju mundur" ledha-ledhe" dalam mengambil keputusan soal BBM dan harga kebutuhan sembilan bahan pokok, hamnpir sama waktu pak Harto memimpin republik ini 30an tahun yang lalu bagaimana tidak? sekarang semua dikembalikan ke pasar mungkin untuk menyambut AME yang sebentar lagi dibebaskan dalam semananjung asia ini, benar juga akibatnya, semua dipolitisir sampai harga beras saja masuk ranah politik, beginikah revolusi mental itu?

Kembali pak Harto, mungki Jokowi harus belajar akan ketegasan beliau dalam memimpin negeri ini bagaimana? karena kesulitan ekonnomi, maka sekarang begal-begal pada leluasa dalam bergerak?taruh pak Harto berani membuat OPK, operasi pemberantasan kejahatan sekarang mana? presiden sekarang banyak yang takut pada HAM, bagaimana lulus ujian ini?

dalam ekonomi yang stabil kita patut juga bangga pada pak SBY yang bagus dalam pembelajaran ekonomi politiknya tetapi kedodoran dalam politik yang membuat beliau  sampai dua periode karena masih dicintai rakyatnya hanya karena penanganan perekeonomian yang bagus.

kembali Pak Harto bagaimanapun kita harus berterimakasih pada beliau karena dulu tidak ada itu istana negara kebanjiran seperti sekarang dan fantastisnya sekarang ada 'demam akik" yang mempunyai arti "akik" =orang tua maka kita seharusnya menjalankan 'revolusi mental" jokowi ya menurut aturan "orang tua", apa sebab , sekarang "presiden muda " ini nampaknya hanya memperjuangkan pendukungnya, dan sekarang tampaknya pengaruh pendukungnya sekarang sudah masuk dalam mempolitikan hukum dan menghukum para pesaing politiknya dimulai dari KPK dan ini sudah diduga sebelumnya oleh para cendikiawan, sekarang nampaknya akan seperti orde baru da Soehartoisasi dan sekarang nampaknya da Jokowinisasai dalam segala lini, termasuk bila KPK dibuat pemimpin baru maka kader-kader "jokowinisasi" akan diletakan di KPK ini, demi menlindungi kroninya kelak, tinggal tunggu waktu saja!

Nampaknya gaya pemimpin di NKRI ini tak lepas dari gaya pak Soekarno dan soeharto, hanya labelnya saja dan orangnya saja yang beda, sekarang saya hanya ingat kaos gambar presiden ke 2 RI ini piye kabare iseh penak jamanku to?, membuat senyum simpul dan kecut , dan mengeritik hati kita yang terdalam terbukti dalam pemerintahan Jokowi ini sekarang!

Maaf hanya secuil untuk mengenang kembali Pak Harto, dan saya interprestasikan sekarang dalam kenyataan hari ini,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline