Episode 6 : Ya aku baru tahu orang dermawan yang dijemput oleh pak kepala sekolah dan bui bendahara adalah teman masa kuliahku sendiri, ummie sitie, aku kaget dibuatnya dan aku baru tahu, mengapa keroyo-royo ke Yogya, di kulon progo lagi tempat slb zafa rintisan kami ini, dia mengejutkan aku, memang diaa sebetulnya pernah singgah dihatiku tetapi itu sudah aku anggap masa lalu kami.
Episode :7
"masih kaget, benar kan aku datang lagi menemuimu?"
"ya sekolahan kami ini, yang..."
"yang baru dirintis dua tahun dan masih banyak kekurangannya?, apa kah ini "perjuanganmu itu mas?"
"beginilah saya" kataku singkat
"yang tetap sepi dan sendiri, tidak mundak-mundak, hidup adalah perjuangan ya kan?"
Kami tertawa dengan pernyataannya yang ceplas-ceplos itudan aku tersenyum kecil juga dibuatnya pak ponijan dan bulastri juga tertawa kecil diruang kantor sekolah kami yang bersekat dnegan triplek hijau ini , sempat membuat kaget murid-murid kami yang ada disebelah sekat triplek ini
"Ya saya pribadi dan atas anama sekolah mengucapkan banyak terima kasih atas pemberian ini, semoga menjadi amal bu ummie sitie, atas segala pemeberiannya ini, " pak kemijan dan bu lastri menjabat tangannya dan lalu
"sama juga bapak dan ibu yang saya hormati, ini adalah pemberian berhubungan dengan syukuran anak kami yang ke empat tahun, dan ini adalah ujud syukur kami", begitu sitie memberikan pernyataannya
"maaf, benar niat saya adalah juga akan kembali kejawa ini, membeli tanah didekat calon bandara,mungkin mas jo dapat mengantar kami mencari di palihan, Temon, dan tau glagah"