Lihat ke Halaman Asli

Mengapa Gen-Z lebih memilih bahasa gaul daripada Bahasa Indonesia yang baku

Diperbarui: 31 Desember 2024   21:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Di zaman sekarang yang sudah berkembang ini, kita seringkali mendapati percakapan anak muda dengan bahasa gaul maupun menggunakannya dalam percakapan online. Banyak anak muda yang lebih memilih berbahasa gaul daripada berbahasa Indonesia yang baku karena beberapa alasan. Lantas, mengapa bahasa gaul lebih dominan di kalangan Gen-Z, padahal Bahasa Indonesia yang baku juga masih sangat penting?

Bahasa gaul atau biasa yang disebut dengan bahasa slang adalah bahasa yang sifatnya tidak formal dan terkesan santai, yang dimana karena sifatnya ini bahasa gaul seringkali digunakan dalam lingkungan Gen-Z untuk mempererat hubungan individu maupun kelompok. Penggunaan bahasa gaul sangat dipengaruhi dari beberapa faktor, seperti media sosial, tren budaya modern dan lingkungan pergaulan antar teman sebaya. Frasa, kata maupun ungkapan seringkali tercipta dari kreativitas kalangan anak muda, yang dimana hal ini menjadikan bahasa gaul sangat cepat berkembang dan cepat berubah. Gen-Z tidak jauh dari yang namanya media sosial, mereka sering kali menggunakan media sosial ini sebagai tempat berkomunikasi, membagi pengalaman menarik, dan membagi postingan-postingan lucu dengan penggunaan bahasa gaul didalamnya, hal ini menjadikan media sosial sebagai salah satu faktor utama yang membuat bahasa gaul makin populer dan beragam. Adapun platform media sosial yang sering Gen-Z gunakan, seperti Whatsapp sebagai media komunikasi, Twitter sebagai media berbagi pendapat, Instagram dan Tiktok sebagai media mencari konten-konten yang sedang viral.

Penggunaan bahasa gaul ini biasanya dibuat sesingkat mungkin dan lucu agar lebih menarik, santai dan mudah dipahami oleh kalangannya. Misalnya, penggunaan kata “padim” gabungan dari “pada” dan “dimana”, “mager” gabungan dari “malas” dan “gerak” , ”mabar” gabungan dari “main” dan “bersama”, biasanya kata “mabar” ini sering digunakan untuk mengajak teman-teman mereka bermain game online. Istilah-istilah tadi sudah  sangat lazim digunakan dalam keseharian mereka. Frasa bahasa gaul ini tidak dapat ditemukan dalam kamus Bahasa Indonesia, tetapi memiliki arti yang hanya kalangan mereka pahami konteksnya.

Alasan Gen-Z lebih memilih menggunakan bahasa gaul daripada Bahasa Indonesia yang baku :

  • Kebebasan berekspresi

Bahasa gaul memberikan kebebasan bagi penggunanya untuk mengekspresikan diri secara lebih bebas, kreatif dan santai. Penggunaannya yang tidak formal membuat percakapan dapat lebih akrab dan tidak kaku. Hal ini sangat cocok dengan karakteristik Gen-Z yang santai dan lebih mengutamakan keakraban dalam bersosialisasi, sedangkan penggunaan Bahasa Indonesia yang baku terkesan sangat formal dan kaku jika dibawakan untuk obrolan Gen-Z.

  • Populer di Media Sosial (Viral)

Media sosial sangat berpengaruh dalam membentuk cara Gen-Z dalam berkomunikasi juga menciptakan bahasa gaul yang baru. Banyak Influencer atau selebriti yang menggunakan bahasa gaul dalam postingan mereka, sehingga banyak pengikut mereka yang mengikuti penggunaan bahasa gaul ini. Adapun postingan berupa meme (Postingan foto atau video lucu) yang seringkali dijumpai di media sosial. Hal ini menciptakan sebuah tren linguistik yang menyebar sangat cepat dan menarik perhatian Gen-Z untuk menggunaan bahasa gaul.

  • Mengidentifikasi diri dengan Kelompok

Bahasa gaul sering kali digunakan untuk membangun identitas diri dalam lingkungan pertemanan Gen-Z. Dibandingkan dengan Bahasa Indonesia yang baku, obrolan akan terasa formal dan kaku, sehingga mereka lebih memilih bahasa gaul agar merasa lebih nyaman dalam berkomunikasi dan lebih mudah memahami satu sama lain. Hal ini dapat menjadi simbol kesamaan budaya dalam kalangan Gen-Z.

  • Lebih praktis

Banyak kata dalam bahasa gaul yang lebih pendek dan mudah diucapkan daripada kata-kata baku. Ini membuat komunikasi lebih praktis dan mudah dipahami oleh kalangan Gen-Z.


Dampak penggunaan bahasa gaul terhadap Bahasa Indonesia yang baku :

Meskipun penggunaan bahasa gaul sangat dominan di kalangan Gen-Z, ada beberapa dampak yang harus diperhatikan terhadap perkembangan bahasa Indonesia yang baku. Salah satunya adalah adanya kesenjangan antara bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan bahasa yang digunakan dalam konteks formal. Penggunaan bahasa gaul yang meluas dapat mengurangi penguasaan bahasa Indonesia yang baku, terutama dalam situasi-situasi resmi, seperti ujian, pekerjaan, atau kegiatan akademik lainnya.

Namun, meskipun bahasa gaul tidak menggantikan bahasa Indonesia baku, kedua bentuk bahasa ini dapat hidup berdampingan dengan fungsinya masing-masing. Bahasa baku tetap penting untuk komunikasi formal dan edukasi, sementara bahasa gaul memberikan ruang yang sangat luas bagi kreativitas dan kedekatan antar individu. Oleh karena itu, penting bagi Gen-Z untuk memahami kapan dan di mana harus menggunakan bahasa baku dan kapan bisa menggunakan bahasa gaul.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline