Ciri-ciri Perbuatan Moral Moralitas mempunyai lima ciri utama sebagai berikut.
1.
Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang terus-menerus terpatri dalam jiwa seseorang, menjadikannya semakin kuat dan mengakar.
Jika seseorang diyakini memiliki kepribadian yang dermawan, maka kedermawanan itu akan tertanam dalam tubuhnya kapan pun dan di mana pun ia tinggal, menjadikannya unik dan membedakannya dari orang lain.
2.
Perbuatan moral adalah perbuatan yang dapat dengan mudah dilakukan seseorang tanpa berpikir atau mempertimbangkan.
ini tidak berarti bahwa seseorang tidak sadarkan diri, tidak mempunyai ingatan, tertidur, atau gila ketika melakukan perbuatan .
Perbuatan moral ini mengalir semudah air terjun menuruni lembah setinggi 15.
000 kaki, tanpa menemui hambatan sedikit pun.
3.
Perbuatan moral adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri seseorang dan dilakukan tanpa paksaan atau tekanan dari luar.
Perbuatan moral adalah perbuatan yang didasarkan pada kemauan, pilihan, atau keputusan yang bersangkutan.
Oleh karena itu, jika seseorang melakukan suatu perbuatan yang tidak didasari oleh kemauan, pilihan, atau keputusan yang bersangkutan, maka perbuatan tersebut tidak bermoral bagi orang tersebut.
Manusia diciptakan oleh Allah SWT pada tahun dan selanjutnya memperoleh kepenuhan hidup berupa akal dan hati nurani.
Rasionalitas mengharapkan manusia mampu berpikir.
Masyarakat diharapkan mampu menerima dan memberi makna dengan hati nurani.
Melalui perpaduan antara akal dan hati nurani, manusia diharapkan memiliki kearifan yang mencerminkan kebebasan, pilihan, dan tanggung jawabnya sebagai manusia yang berguna dalam bertindak.
4.
Perbuatan moral adalah perbuatan yang dilakukan dengan itikad baik, bukan main-main atau pura-pura.
Perbuatan moral adalah perbuatan nyata dalam kehidupan bermasyarakat.
Untuk membedakan apakah suatu tingkah laku seseorang asli ataukah ia bertindak dalam kedok kehidupan, diperlukan pengamatan yang cermat dan terus-menerus terhadap tingkah laku seseorang atau sekelompok orang.
5.
Akhlak, khususnya akhlak terpuji, adalah perbuatan yang didasari keimanan dan ibadah atau ketaqwaan kepada Allah dengan keikhlasan yang sempurna, semata-mata karena mengharapkan keridhaan atau kehendak Allah dalam hidup ini dan akhirat, itulah perbuatan yang dilakukan.
Penulis: M. Alfi Fathul Hilal
Dosen Pengampu: dr. H. Hamidullah Mahmud, LC, MA.