Lihat ke Halaman Asli

Hadist tentang Pahala Kebajikan

Diperbarui: 14 Juni 2021   15:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengetahui tentangHadist tentang Pahala Kebajikan (unsplash/sigmund)

Kebaikan merupakan hal utama dalam menjalani hidup. Rasulullah merupakan sosok yang pantas untuk kita jadikan sebagai teladan dalam berbuat kebaikan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

: ( . )
 --
Terjemahan:

Dari Ibnu 'Abbas radhiallahu 'anhu, dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, beliau meriwayatkan dari Tuhannya, Tabaaraka wa ta'aala. Firman-Nya : "Sesungguhnya Allah telah menetapkan nilai kebaikan dan kejahatan, kemudian Dia menjelaskannya. Maka barangsiapa berniat mengerjakan kebaikan tetapi tidak dikerjakannya, Allah mencatatnya sebagai satu kebaikan yang sempurna. 

Jika ia berniat untuk berbuat kebaikan lalu ia mengerjakannya, Allah mencatatnya sebagai 10 sampai 700 kali kebaikan atau lebih banyak lagi. Jika ia berniat melakukan kejahatan, tetapi ia tidak mengerjakannya, Allah mencatatkan padanya satu kebaikan yang sempurna. 

Jika ia berniat melakukan kejahatan lalu dikerjakannya, Allah mencatatnya sebagai satu kejahatan.(HR. Bukhari dan Muslim dalam Kitab Shahihnya dengan lafazh ini)

Baca juga : Ibarat Air Susu Dibalas Air Tuba, Ketika Kebaikan Dibalas Kejahatan

Pensyarah Hadits ini berkata : Ini adalah suatu hadits yang sangat mulia dan berharga. Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam menjelaskan bahwa betapa banyaknya kelebihan yang Allah berikan kepada makhluk-Nya. 

Di antaranya adalah orang yang ingin berniat melakukan kebaikan sekalipun belum dilaksanakan mendapat satu pahala, sedangkan bagi orang yang ingin berniat berbuat dosa tetapi tidak jadi dikerjakan, mendapat satu pahala, dan bila ia laksanakan mendapat satu dosa. 

Orang yang berniat baik kemudian melaksanakannya, Allah tetapkan baginya  10x pahala. Ini adalah suatu keutamaan yang sangat besar, yaitu dengan melipat gandakan pahala kebaikan, tetapi tidak melipat gandakan siksa atas perbuatan dosa. 

Allah tetapkan keinginan berbuat baik sebagai suatu kebaikan, karena keinginan berbuat baik itu merupakan perbuatan hati yang ditekadkannya.

Semua ini berdasarkan niat dalam hati, apa yang diniatkan dari awal itulah yang akan ia kerjakan meskipun ia tidak ingin mengerjakannya. Setiap orang tidak bisa dinilai dari penampilannya, karena apabila dinilai dari penampilannya kita akan selalu merasa lebih baik dari dirinya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline