Lihat ke Halaman Asli

Penjelasan atas Sikapku, untukmu Sahabat

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ini, sebuah alasan dibalik menyebalkannya sikapku kepadamu akhir2 ini...

Kalau kita berpikir, dengan mempertimbangkan sebuah kebahagiaan dalam jangka waktu yang pendek, mungkin kamu sangat amat lengkap bagiku. Ya, bagiku kau adalah seorang teman hidup yang ideal. Kau tidak hanya cantik dan seksi, kau juga cukup dewasa bagiku, kau adalah wanita tangguh yang setia menjalani cobaan dalam hidupmu. Perhatianmu pun mungkin melebihi perhatian yang diberikan ibuku.

Tapi aku mencoba untuk berpikir sedikit lebih jauh ke depan, dan ternyata terdapat beberapa perbedaan yang sangat mendasar. Tuhan memang satu, tapi kita yang berbeda. Aku tidak munafik, meskipun aku bukanlah seorang katolik yang fanatik, dan tidak terlalu rajin pergi ke gereja, tetapi di dalam hatiku, aku sangat mengharapkan memiliki seorang pasangan hidup yang seiman. Dari segi budaya pun kita berbeda, meskipun aku lahir di bogor dan besar di papua, tetapi kedua orang tuaku adalah orang jawa, dan sekali lagi, aku pun ingin memiliki teman hidup orang jawa. Aku sudah terbiasa hidup dengan kesederhanaan dan apa adanya, sedangkan kamu mungkin kurang bisa menerima apabila suatu saat harus hidup dengan santapan tempe tahu setiap harinya. Bagiku naik motor hujan-hujanan adalah hal yang biasa, tapi mungkin naik motor tanpa ditemani tetesan air hujan pun adalah hal yang tidak biasa bagimu.

Maka dari itu, sebelum kita melangkah lebih jauh lagi, akupun mengambil satu keputusan, lebih baik kita tetap berteman saja, aku tahu ini pasti sakit bagimu, tapi yakinlah padaku, akan lebih sakit apabila kita sudah terlanjur menjalani hubungan yang serius dan harus berakhir di suatu hari nanti karena hal-hal mendasar yang sudah aku sebutkan diatas.

Kamu adalah wanita menarik, cantik dan penuh perhatian untukku, sungguh suatu kebahagiaan bagiku untuk mengenalmu lebih jauh dari sekedar teman. Tetapi sekali lagi maaf, aku hanya ingin mencoba melakukan sesuatu untuk kebahagiaan bagi kedua belah pihak nantinya.

Aku selalu berdoa untukmu dan aku yakin kau pasti bisa mendapatkan seseorang yang jauh lebih pantas dariku dalam segala hal. Kita hanya diberikan waktu untuk hidup satu kali, maka gunakanlah waktumu dengan bijak. Sedih itu manusiawi, tetapi terus menerus bersedih hanya akan membuat kamu kehilangan banyak waktu untuk mendapatkan suatu kebahagiaan yang ada di sekitarmu.

Sekali lagi, tulisan ini aku buat untuk menjelaskan bahwa aku tidak pergi dan membiarkanmu terluka karena aku sudah mendapatkan orang lain, tetapi karena aku ingin kita berdua bisa mendapatkan kebahagiannya masing2 walaupun tidak bersama-sama.

Terimakasih, sahabat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline