Lihat ke Halaman Asli

Mimpi dari Kenihilan Pagi

Diperbarui: 7 Desember 2016   06:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di bawah terbitnya Mentari Sulaiman

napasku mengawali pencarian maknanya

makna kehidupan teruntuk hari nanti

usai sepagi ini.

 

Aku mengembara dalam aksara-aksara yang berserakan

menjelma sebentuk kalam abstrak

hingga segalaku adalah seutuh puisi

puisi yang terbenam di kelembaban wanadri.

 

Ah... Mungkin napasku terasingkan pada teduhnya pekarangan Luth

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline