Lihat ke Halaman Asli

Pendaki-Pendaki Sunyi

Diperbarui: 14 Oktober 2016   23:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wahai putra-putri jagad dewani

dengarlah bait-bait malam yang berpuisi

dengan mengingat aroma kesedihan ; melukis mimpi sebelum mati

dengan menyuara keheningan ; nihil sebagai isi

fakta dari segenggam imaji dalam diri

bagi siapapun ia yang menemu rahsa--

memiliki pandang mata langit--

menderma segala pujian duniawi yang sengit--

dan ia-lah sang pelantun ayat-ayat sastra dalam bisu menjerit

Sunyi

Sebanyak gelap mengingat warna tanpa rupa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline