Lihat ke Halaman Asli

9 Tahap dalam Pembelajaran

Diperbarui: 15 Oktober 2021   22:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Robert Mills Gagne adalah seorang psikolog pendidikan Amerika yang mencetuskan metode sembilan tahapan dalam pembelajaran (Nine levels of learning). Sembilan tahapan dalam pembelajaran ini adalah proses yang sistematis dalam belajar agar pembelajaran menjadi lebih bermakna serta siswa dapat megingat pembelajaran lebih lama. Metode ini dapat dikombinasikan dengan metode-metode lain, agar dapat menghasilkan pengalaman belajar yang lebih bermakna.

1. Menarik perhatian siswa (attention)
Pastikan peserta didik siap untuk belajar dan berpartisipasi dalam kegiatan, dengan menghadirkan stimulus untuk menarik perhatian mereka. Guru dapat merangsang siswa dengan hal-hal baru atau bersifat kejutan, seperti mengajukan pertanyaan yang menggugah pikiran kepada siswa. Juga guru dapat meminta siswa mengajukan pertanyaan untuk dijawab oleh siswa lain.

2. Informasikan tentang tujuan pembelajaran (Inform)
Menginformasikan siswa tentang tujuan dari pembelajaran untuk membantu mereka memahami apa yang diharapkan. pastikan pebelajar paham mengapa mereka harus mempelajari materi tersebut dan ikut aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
Guru menjelaskan kinerja yang dibutuhkan serta menjelaskan kriteria standar yang harus dicapai dan meyertakan tujuan pembelajaran pada petunjuk penilaian.

3. Mengingat kebali pembelajaran sebelumnya (retrieve)
Bantu siswa memahami informasi baru dengan menghubungkannya dengan sesuatu yang sudah mereka ketahui atau sesuatu yang telah mereka alami.

Guru dapat mengajukan pertanyaan tentang pengalaman sebelumnya dan menanyakan kepada siswa tentang pemahaman mereka tentang konsep sebelumnya. Lalu mengaitkan informasi kursus sebelumnya dengan topik saat ini.

4. Menyampaikan Materi (present)
Gunakan strategi untuk menyajikan dan memberi isyarat isi pelajaran untuk memberikan instruksi yang lebih efektif. Atur dan kelompokkan materi dengan cara yang bermakna, dan berikan penjelasan setelah mendemonstrasikannya.

Guru dapat menyajikan beberapa versi dari konten yang sama, misalnya video, ceramah, demonstrasi, kerja kelompok. Juga menggunakan berbagai media untuk melibatkan siswa dalam belajar. Serta menggabungkan strategi pembelajaran aktif untuk membuat siswa tetap terlibat

5. Memberikan bimbingan belajar (provide)
Sarankan siswa tentang strategi untuk membantu mereka dalam mempelajari konten dan sumber daya yang tersedia. Dengan kata lain, membantu siswa belajar bagaimana belajar.

Guru dapat memberikan model strategi pembelajaran yang bervariasi, misalnya pemetaan konsep, permainan peran atau visualisasi. Juga guru dapat menyediakan studi kasus, gambar visual, analogi, dan metafora. Studi kasus menyediakan aplikasi dunia nyata, gambar visual membantu dalam membuat asosiasi visual, dan analogi dan metafora menggunakan konten yang sudah dikenal untuk membantu siswa terhubung dengan konsep baru

6. Mendapatkan performa (respond)
Mintalah siswa menerapkan apa yang telah mereka pelajari untuk memperkuat keterampilan dan pengetahuan baru dan untuk mengkonfirmasi pemahaman yang benar tentang konsep kursus.

Guru dapat memfasilitasi kegiatan siswa,  misalnya mengajukan pertanyaan pembelajaran mendalam, meminta siswa berkolaborasi dengan rekan-rekan mereka, memfasilitasi latihan laboratorium praktis. Juga dengan merancang kuis dan tes yang efektif, untuk menguji untuk menunjukkan pemahaman dan penerapan konsep mereka (berlawanan dengan sekadar menghafal dan mengingat)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline