Agupena Sikka Dibentuk*
Oleh Alot Andreas**
Kabar gembira bagi bapak-ibu guru di kabupaten Sikka
Membiasakan guru untuk menulis.
Asosiasi Guru Penulis Nasional (Agupena) Indonesia cabang Sikka akhirnya dibentuk pada Kamis, 12 Februari 2015 bertempat di SMA Negeri 1 Maumere melalui musyawarah yang dihadiri sejumlah guru dan dosen yang sudah pernah menulis, baik menulis di media massa maupun menulis buku dalam bentuk fiksi dan non-fiksi, termasuk finalis karya ilmiah, juga menulis dalam bentuk online atau blog. Kerinduan banyak guru untuk mengembangkan potensi tulis-menulis yang selama ini terpendam kiranya dapat terwadahi melalui asosiasi ini.
"Agupena berazaskan Pancasila dan bertujuan membantu pemerintah membangun peradaban dan mencerdaskan kehidupan bangsa melalui kegiatan pembuatan karya tulis yang bersifat fiksi/nonfiksi, karya ilmiah atau pun karya sastra maupun bahan ajar yang mengandung nilai-nilai agama, moral, etika, estetika, akhlak mulia, pengembangan dan penguasaan teknologi yang selaras dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen", kata Drs. Dere Yakobus Beoang,M.Th yang memimpin musyawarah tersebut berdasarkan surat tugas Ketua Pengurus Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur Asosiasi Guru Penulis Indonesia, nomor: 03/AGUPENA NTT/I/2015 tertanggal, 31 Januari 2015.
"Organisasi ini secara nasional dibentuk pada tanggal 28 November 2006 di Jakarta oleh para Pemenang Lomba Penulisan Naskah Buku Bahan Bacaan yang diselenggarakan Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional dan bersifat keilmuan, profesional, dan mandiri", lanjut Yakobus mengutip AD/ART Agupena. Pembentukan kepengurusan cabang Sikka ini memang amat terlambat tetapi yang penting sudah ada kemauan untuk memulai.
John Letuan yang mewakili Kadis PPO kabupaten Sikka mengatakan Agupena ini amat bermanfaat bagi para guru dan pengurus yang dibentuk kiranya sungguh membantu mereka karena mereka ada keinginan hanya belum tahu caranya. John yang telah menerbitkan dua buku bidang spiritual ini lebih lanjut menganjurkan pertemuan berkala untuk memberi solusi bagi para guru yang menemui hambatan. "Kita bangga bila ada guru kita yang tulisannya dimuat media nasional", harapnya.
Sementara Kepala Kemenag Kabupaten Sikka, Drs. Fransiskus Bale mengatakan kehadiran Agupena di Sikka pasti memberi dampak positip bagi para guru. Karena itu, menurut beliau, segera sosialisasikan AD/ART dilanjutkan dengan penyusunan program, merekrut guru peminat dan melakukan pertemuan berkala. "Kita ada untuk mereka, teman-teman guru dan dosen itu", tandasnya.
Kepala SMAN 1 Maumere, Yohanes Yonas Teta, S. Pd, sebagai tuan rumah musyawarah itu amat mendukung kehadiran Agupena karena akan membudayakan kreativitas tulis-menulis di kalangan guru dan tenaga kependidikan lainnya. Yonas yang pernah membuat tulisan tentang perlunya memasukkan materi siaga bencana dalam kurikulum sekolah untuk dipresentasikan di LIPI bekerjasama dengan UNESCO mengaku menulis hanya untuk "profit oriented" dan pesan sponsor saja awalnya. Dia berharap agar banyak yang berminat untuk menulis.
Dalam musyawarah penuh kekeluargaan itu berhasil terbentuk komposisi pengurus Agupena Sikka dengan personalia: Ketua: Drs. Dere Yakobus Beoang, M.Th; Wakil Ketua: Jonas KGD Gobang, S. Fil., M.A.; Sekretaris: Maria Santisima Gama, S.Psi; Bendahara: Elisabeth Fernandez, S.Pd; Wakil Bendahara: Yanuarius A.T. Sedu Beguir, S.Ag., M.Th. Organisasi ini dilengkapi dengan tiga seksi, yakni seksi Humas dikomandoi oleh Drs.Yuven Fernandez; seksi Pembinaan dan Pelatihan oleh Drs.Gerardus Gili; dan seksi Publikasi dikomandani oleh Yohanes Yonas Teta, SPd. Sedangkan sebagai Dewan Penasihat: 1. Kepala Dinas PPO Kab. Sikka; 2. Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Sikka; 3. Ketua Dewan Pendidikan Kab. Sikka; dan Dewan Pembina: 1. Ketua STFK Ledalero; 2. Rektor Univ. Nusa Nipa (UNIPA) Maumere; 3. Rektor IKIP Muhammadyah Maumere; 4. Direktur Politeknik Christo Rei Maumere; 5. Ketua DPD PGRI Kabupaten Sikka.