Analisis Kesalahan Soal UN SMA Bahasa Indonesia 2014
Ujian nasional mestinya menjadi teladan bagi pembuat soal-soal ulangan kenaikan kelas atau sejenisnya. Melihat kesalahan soal, sangat jelas pada soal UN Bahasa Indonesia SMA/MA pada tahun 2014.
Pertama: Pada butir soal nomor 5 (lima), siswa harus menjawab soal berdasarkan wacana yang disajikan. Wacana tersebut untuk soal nomor 3 s.d 5, namun pada soal nomor 5 ada kesalahan soal. Soal tersebut menanyakan makna istilah ‘turnamen’. Istilah tersebut ternyata tidak ada dalam wacana, mungkin siswa sangat tahu bahwa soal tersebut salah, berarti tidak ada jawaban.
Kedua: Pada butir soal nomor 13 dan 14, siswa harus menjawab dengan mencermati kutipan biografi tokoh. Biografi artinya riwayat hidup (seseorang) yang ditulis orang lain (KBBI, 2008: 197). Biografi yang dimaksud tentunya harus memiliki referensi yang faktual, yaitu berupa buku,yang menyajikan karya, pemikiran, prestasi, semua yang dapat menjadi teladan bagi pembacanya.
Soal nomor 13 dan 14 tersebut diragukan kevalidannyakarenatidak memiliki referensi yang faktual. Balitbang –Kemdikbud tentunya harus jeli dan jangan kecolongan lagi, terlepas ada muatan politik atau tidak, wacana tersebut bahwa setiap soal harus valid dan bisa dipertanggungjawabkan.
Ketiga: Dalam penyaringan soal Balitbang-Kemdikbud harus mencari tim yang mampu dan memahami SKL. Tim tersebut harus benar-benar bisa mengembangkan SKL menjadi indikator yang lebih spesifik dan mengkrucut sehingga siswa tidak menjadi bingung.
Keempat: Mungkinkah ada kealpaan dari tim penyelekasi soal UN SMA tersebut. Data yang disebutkan di atas satu paket, permasalahan ini sangat serius dan perlu mendapat perhatian dari pemerintah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H