Pengertian dari derivatif didapat dari beberapa para ahli seperti Hanafi (2004) yang mendefinisikan sekuritas derivatif sebagai instrumen keuangan yang nilainya tergantung dari nilai aset yang menjadi dasarnya dan juga Muhammad (2004) dalam Sayyid (2014) melengkapi pernyataan tersebut bahwa sebagai turunan dari instrumen utama derivatif, berfungsi sebagai suatu strategi dan solusi inovatif untuk sistem manajemen risiko.Berdasarkan dari dua ahli tersebut maka dapat disimpulkan secara umum bahwa Derivatif adalah sebuah kontrak atau perjanjian yang nilai atau peluang keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain.
Derivatif itu sendiri berfungsi sebagai instrumen investasi berbentuk kontrak perdagangan, sehingga risiko yang terkandung di dalamnya pasti tinggi.Namun, dengan instrumen ini, risiko kerugian akan diiringi dengan keuntungan yang juga besar.Contoh dari instrument derivatif adalah kontrak opsi (option contract), kontrak serah (forward contract), kontrak berjangka (futures contract), dan swap.Oleh sebab itulah Derivatif dapat dikatakan sangat berguna untuk keberlangsungan perusahaan kedepannya
Aktivitas lindung nilai(Hedging) adalah sebuah upaya untuk mengurangi atau meminimalisir risiko kerugian dari asset yang mengalami penurunan nilai. Atau untuk contoh sederhananya ibaratkan seseorang hendak menaiki sepada untuk pertama kalinya namun tidak ada jaminan apakah ia akan jatuh dari sepeda tersebut ataupun tidak oleh karena itu,orang itu pun menggunakan helm,pelindung lutut dan juga pelindung siku,meskipun hal tersebut terlihat sederhana tapi setidaknya hal tersebut dapat mengurangi risiko untuk orang itu hingga cedera.Seperti itulah lindung nilai meskipun terlihat sederhana tapi pengaruhnya sangat bersar bagi keberlangsungan perusahaan.
Berikut ini adalah manfaat yang didapat apabila perusahaan melakukan aktivitas lindung nilai,yaitu :
- Sebagai pelindung yang mencegah terjadinya kerugian besar pada investor apabila terjadi ketidakstabilan ekonomi
- Meningkatkan likuiditas sebab metode ini memfasilitasi investor sehingga memungkinkan mereka untuk berinvestasi pada berbagai macam kelas aset yang berbeda.
- Hedging membutuhkan margin outlay yang lebih rendah sehingga memiliki mekanisme harga yang fleksibel.
Selain mengetahui tentang manafaat aktivitas lindung nilai sebaiknya kita perlu mengetahui jenis-jenis dan contoh bentuk lindung nilai berikut ini adalah jenis-jenis lindung nilai dan contoh bentuk lindung nilai.
Jenis-jenis lindung nilai :
- Selling hedge adalah suatu tindakan mengambil posisi jual (open sell) di bursa berjangka. Tujuan dari hal tersebut yaitu untuk melindungi turunnya nilai persediaan bahan baku/komoditi yang akan dihasilkan sebagai akibat dari fluktuasi harga.Jadi, kemungkinan kerugian yang disebabkan oleh penurunan harga komoditi bisa dikompensasi dengan keuntungan yang didapatkan dari transaksi kontrak berjangka (futures)
- Buying Hedge merupakan tindakan mengambil posisi beli (open buy) di bursa berjangka. Jenis hedging ini bertujuan untuk melindungi usaha dari kemungkinan kenaikan harga komoditi yang harus dibelinya di pasar fisik.Jadi, kemungkinan kerugian yang disebabkan oleh kenaikan harga di pasar fisik bisa diimbangi dengan keuntungan yang diperoleh di bursa berjangka (futures).
Contoh bentuk lindung nilai :
- Kontrak serah dan kontrak berjangka adalah salah satu bentuk lindung nilai untuk mencegah risiko pergeseran harga pasar.
- Untuk mengurangi risiko kurs dilakukan lindung nilai dengan membuat kontrak forward untuk bentuk ini disebut kontrak forward yang dinamakan juga posisi beli (buy) dollar forward atau long forward dolar.
- Kontrak future adalah perusahaan menyetujui harga barang yang akan dibeli pada tahun 2018 untuk dijual pada tahun 2019.
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan betapa besar pentingnya Derivatif dan Lindung nilai itu sendiri dalam dunia Bisnis sekian Terima Kasih.
Sumber :