Manchester City Menang Dramatis di Malam Bersejarah: Analisis Teori Komunikasi Massa
Manchester City berhasil meraih kemenangan dramatis 3-2 atas Aston Villa dalam pertandingan menegangkan di Etihad Stadium pada malam 19 Mei 2024. Kemenangan ini membawa mereka selangkah lebih dekat untuk meraih gelar Premier League kelima mereka dalam enam musim terakhir.
Pertandingan ini penuh dengan momen-momen menegangkan dan penuh drama. Aston Villa unggul terlebih dahulu melalui gol Ollie Watkins pada menit ke-32, dan City harus tertinggal 0-1 di babak pertama.
Namun, City bangkit di babak kedua dengan dua gol cepat dari Ilkay Gundogan dan Kevin De Bruyne pada menit ke-50 dan 62. Aston Villa kemudian menyamakan kedudukan melalui gol Philippe Coutinho pada menit ke-79, membuat pertandingan semakin seru.
Kemenangan City akhirnya dipastikan oleh gol penentu Rodri pada menit ke-81. Kemenangan ini terasa istimewa bagi City dan para penggemarnya, karena mereka berhasil meraih gelar juara liga di kandang sendiri untuk pertama kalinya sejak 2012.
Pertandingan Manchester City vs Aston Villa dapat dianalisis melalui lensa teori komunikasi massa, khususnya teori agenda setting. Teori agenda setting menjelaskan bahwa media massa memiliki kekuatan untuk mempengaruhi apa yang dianggap penting oleh publik.
Dalam konteks pertandingan ini, media massa, seperti televisi, radio, dan media sosial, memainkan peran penting dalam menyebarkan informasi dan membentuk opini publik tentang pertandingan.
Media massa seringkali meliput pertandingan sepak bola dengan fokus pada drama, ketegangan, dan momen-momen penting. Hal ini dapat meningkatkan kesadaran publik tentang pertandingan dan mendorong mereka untuk menontonnya.
Media massa juga dapat mempengaruhi bagaimana publik memandang pertandingan dan tim yang terlibat. Contohnya, media massa dapat memberikan fokus yang lebih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H