Lihat ke Halaman Asli

Siti Al Muyassaroh

Guru SMP Satu Atap Mesoyi Talun

In House Training sebagai Langkah Awal Sekolah Penggerak di SMP Satu Atap Mesoyi Talun

Diperbarui: 7 November 2023   12:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Pekalongan, 10-15 Juli 2023 telah dilaksanakan In House Training (IHT) di SMP Satu Atap Mesoyi untuk seluruh guru dan Tenaga Administrasi Sekolah (TAS) sebagai pengimbasan Sekolah Penggerak. IHT ini diprakarsai oleh Tim PSP SMP Satu Atap Mesoyi yang terdiri dari Pengawas Sekolah yaitu Uswatun Hasanah, S.Si., M.Si., Nur Rofiq, S.Pd. selaku Kepala Sekolah, Sri Purwaningsih, S.Pd dan Amin Faizun, S.Pd selaku Komite Pembelajaran.

Sekolah Penggerak merupakan salah satu program yang bertujuan agar transformasi pendidikan berlangsung lebih cepat dan merata ke semua sekolah di seluruh wilayah Indonesia dengan berbagai macam karakteristiknya. Program sekolah Penggerak mempunyai visi pendidikan Indonesia yaitu mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Begitu pula SMP Satu Atap Mesoyi, program IHT ini bertujuan sebagai pengimbasan dari Pelatihan Komite Pembelajaran Angkatan 3 Sekolah Penggerak yang telah dilaksanakan pada tanggal 26 Mei-24 Juni yang dilaksanakan bersama Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Tengah kepada seluruh warga sekolah.

Materi yang disampaikan pada IHT ini antara lain KOSP yang membahas visi misi, dan tujuan sekolah, Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Penyusunan Modul Ajar, Capaian Pembelajaran (CP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran (KKTP), Pembelajaran Berdiferensiasi, Asesmen (Diagnostik, Formatif, dan Sumatif,) dan Program Bimbingan Konseling. Di dalam kegiatan tersebut telah dihasilkan penyusunan KOSP dan modul P5 dengan melibatkan peserta didik dalam menentukan tema, alur kegiatan dan sebagainya.

Setelah seluruh warga sekolah memahami Implementasi Kurikulum Merdeka, diharapkan guru bisa mengenali potensi murid lebih dalam, guna menciptakan pembelajaran yang relevan dan mencapai visi menciptakan Profil Pelajar Pancasila. Guru juga harus mampu menyusun perangkat pembelajaran dengan memyesuaikan karakteristik peserta didik. Perangkat pembelajaran yang sesuai karakteristik tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan daya nalar, kreativitas, kemerdekaan berpikir,berbasis kearifan lokal, berdiferensiasi, dan beritegrasi dengan IT.

IHT ini juga menyampaikan materi yang terkait dengan Bimbingan Konseling. Layanan BK ini diharapkan mampu membekali guru agar bisa menggali potensi peserta didik sehingga mereka bisa berkembang dengan optimal. Bimbingan dan Konseling adalah upaya pengembangan seluruh aspek kepribadian peserta didik, permasalahan yang dialami sekaligus cara pencegahan dan penyelesaiannya agar tidak menghambat mereka untu tumbuh kembang sesuai dengan usia dan tahap perkembangannya. Guru juga bisa membimbing peserta didik dalam hal kepribadian, sosial, belajar, karier, kehidupan beragama, dan kehidupan berkeluarga. Materi BK diharapkan mampu melengkapi kompetensi guru sebagai fasilitator pembelajaran di dalam maupun di luar kelas agar visi pendidikan yaitu menciptakan peserta didik yang berkarakter Pancasila tercapai.

Di akhir kegiatan, semua peserta mengikuti dengan saksama dan menyepakati untuk melanjutkan pada IHT berikutnya yaitu Penyusunan modul ajar, IHT Penyusunan Modul P5, Pengaktifan Komunitas belajar dan sebagainya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline