Lihat ke Halaman Asli

Mujibta Yakub

Wirausaha

Google Mencoba Simulasi Awal Terbentuknya Kehidupan

Diperbarui: 31 Juli 2024   10:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pplx.res.claudinary

Google Mensimulasikan Awal Kehidupan

Peneliti Google telah mensimulasikan munculnya bentuk kehidupan digital yang mampu mereplikasi diri dalam sebuah eksperimen yang dapat memberikan wawasan tentang bagaimana kehidupan biologis bermula di Bumi. Menurut *New Scientist*, studi ini melibatkan penciptaan "sup primordial" virtual di mana data acak berinteraksi selama jutaan generasi, menghasilkan pembentukan spontan program-program yang mampu mereplikasi diri.

Eksperimen ini memanfaatkan bahasa pemrograman minimalis bernama Brainfuck, yang dikenal karena kesederhanaannya, hanya mengizinkan dua operasi matematika: penambahan atau pengurangan satu. Lingkungan digital ini mensimulasikan "sup primordial" yang kacau di mana data acak, mewakili molekul, berinteraksi tanpa aturan yang ditetapkan atau dorongan tertentu. Simulasi ini dijalankan selama jutaan generasi, dengan miliaran langkah per detik pada laptop. Dengan menciptakan model komputasi yang sederhana ini, para peneliti bertujuan untuk meniru kondisi yang mungkin ada di Bumi awal, di mana campuran air dan senyawa organik akhirnya melahirkan organisme hidup pertama.

Brainfuck, sebuah bahasa pemrograman esoterik yang diciptakan pada tahun 1993 oleh Urban Mller, dipilih untuk eksperimen Google karena minimalisme ekstremnya. Brainfuck terdiri hanya dari delapan perintah, masing-masing diwakili oleh satu karakter, yang menjadikannya salah satu bahasa Turing-lengkap paling sederhana. Meskipun sederhana, Brainfuck mampu melakukan komputasi kompleks, yang menjadikannya ideal untuk mensimulasikan interaksi molekul dasar dalam sup primordial digital. Batasan-batasan bahasa ini memaksa peneliti untuk fokus pada proses-proses fundamental, mencerminkan "operasi-operasi" terbatas yang tersedia untuk molekul dalam lingkungan Bumi awal.

Munculnya program-program yang mampu mereplikasi diri dari interaksi data acak adalah temuan kunci dari eksperimen Google. Meskipun kondisi lingkungan digital yang sederhana, entitas-entitas yang mampu mereplikasi diri ini mampu terbentuk dan bertahan. Fenomena ini sejajar dengan proses-proses yang dihipotesiskan dari organisasi mandiri dan replikasi molekuler yang mungkin terjadi dalam sup primordial Bumi. Kemampuan bentuk kehidupan digital ini untuk menimpa diri mereka sendiri dan tetangga mereka berdasarkan instruksi mereka sendiri menunjukkan bentuk reproduksi dasar, sebuah karakteristik fundamental kehidupan biologis.

Menskalakan ulang eksperimen dengan perangkat keras yang lebih kuat dapat berpotensi mengarah pada munculnya entitas digital yang lebih kompleks dan menyerupai kehidupan. Penelitian selanjutnya dapat fokus pada peningkatan kompleksitas lingkungan yang disimulasikan dan pengenalan parameter tambahan untuk lebih dekat meniru sistem biologis. Mengexplore hubungan antara replikasi diri dan peningkatan kompleksitas seiring waktu dapat memberikan wawasan lebih lanjut tentang evolusi kehidupan. Selain itu, kolaborasi interdisipliner antara ilmuwan komputer, biologi, dan kimia dapat membantu menyempurnakan model dan menarik paralel yang lebih kuat antara proses munculnya kehidupan digital dan biologis.

Menyingkap Misteri Awal Kehidupan

Asal-usul kehidupan di Bumi telah lama menjadi teka-teki yang menantang para ilmuwan. Bagaimana mungkin molekul-molekul inert dan acak berevolusi menjadi entitas kompleks yang mampu mereplikasi diri dan bertahan? Eksperimen Google menawarkan sebuah lompatan konsep yang menarik dalam upaya untuk memahami misteri ini.

Konsep "sup primordial" pertama kali dicetuskan oleh seorang ilmuwan bernama Alexander Oparin pada tahun 1924. Oparin mengusulkan bahwa kehidupan di Bumi bermula dari campuran kimia organik sederhana yang ada di lingkungan awal Bumi. Campuran ini, yang dikenal sebagai "sup primordial", mengalami reaksi kimia selama jutaan tahun, yang akhirnya menghasilkan molekul-molekul kompleks yang mampu mereplikasi diri---cikal bakal kehidupan.

Teori Oparin didukung oleh penemuan selanjutnya yang dikenal sebagai "Molekul Miller-Urey". Pada tahun 1953, Stanley Miller dan Harold Urey melakukan sebuah eksperimen yang mensimulasikan kondisi atmosfer Bumi awal. Mereka menemukan bahwa dengan memberikan energi seperti petir ke campuran gas yang diyakini ada di atmosfer awal Bumi, mereka dapat menghasilkan asam amino---blok bangunan protein yang penting untuk kehidupan.

Mengungkap Rahasia dengan Kode

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline