Lihat ke Halaman Asli

Mujibta Yakub

Wirausaha

Bakteri Magnetik: Penemuan Unik dengan Potensi Besar untuk Masa Depan

Diperbarui: 15 Juli 2024   14:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dzine.ai

Misteri Bakteri Magnetik


Magnetotactic bacteria adalah kelompok mikroorganisme yang luar biasa karena memiliki kemampuan unik untuk mengorientasikan diri mereka sesuai dengan garis medan magnet Bumi. Ditemukan pertama kali pada tahun 1960-an dan ditemukan kembali pada tahun 1970-an, bakteri ini menarik perhatian para ilmuwan dengan kemampuan mereka untuk mensintesis nanopartikel magnetik intraseluler yang disebut magnetosome. Kemampuan "indra keenam" magnetik ini memungkinkan mereka untuk bernavigasi dengan efisien di lingkungan akuatik, sejajar dengan medan geomagnetik untuk menemukan konsentrasi oksigen yang optimal.

Sejarah Penemuan dan Karakteristik

Magnetotactic bacteria pertama kali diamati oleh Salvatore Bellini pada tahun 1963 dan kemudian ditemukan kembali secara independen oleh Richard Blakemore pada tahun 1975. Mikroorganisme ini ditemukan di berbagai lingkungan akuatik, termasuk air tawar, air asin, air payau, dan ekosistem laut. Biasanya, mereka bersifat mikroaerofilik atau anaerob, artinya mereka berkembang di kondisi oksigen rendah dan sering kali lebih menyukai zona transisi oksik-anoksik di mana air yang mengandung oksigen bertemu dengan air yang kekurangan oksigen.

Ciri khas magnetotactic bacteria adalah keberadaan magnetosome - organel intraseluler yang mengandung kristal magnetik baik dalam bentuk magnetit (FeO) atau greigit (FeS). Adaptasi luar biasa ini memungkinkan mereka untuk sejajar dengan medan geomagnetik Bumi, memfasilitasi navigasi yang efisien ke mikroekosistem yang mereka sukai.

Fungsi Magnetosome dan Mekanisme Magnetotaksis

Magnetosome adalah organel terikat membran yang mengandung kristal magnetik, biasanya diatur dalam rantai di dalam sel bakteri. Struktur ini menciptakan dipol magnetik, memungkinkan bakteri untuk sejajar pasif dengan medan geomagnetik Bumi. Magnetotaksis, kemampuan bakteri untuk berorientasi sesuai dengan garis medan magnet, bukanlah taksis sejati tetapi lebih merupakan orientasi pasif yang bekerja bersama dengan aerotaksis. Mekanisme unik ini mengurangi dimensi pergerakan bakteri dari tiga dimensi menjadi satu, memungkinkan navigasi yang lebih efisien ke konsentrasi oksigen yang optimal di lingkungan akuatik berlapis-lapis.

Peran Ekologis dan Aplikasi Bioteknologi

Magnetotactic bacteria memainkan peran penting dalam siklus biogeokimia elemen seperti besi, sulfur, fosfor, karbon, dan nitrogen di ekosistem akuatik. Kemampuan mereka untuk mengikat logam berat membuat mereka menjadi kandidat potensial untuk bioremediasi badan air yang tercemar. Setelah mati, nanopartikel magnetik dalam bakteri ini, yang dikenal sebagai magnetofosil, berfungsi sebagai proxy berharga untuk mempelajari perubahan paleoenvironmental dan sejarah medan geomagnetik.

Selain peran ekologis mereka, sifat unik magnetosome bakteri telah memicu minat dalam berbagai aplikasi bioteknologi. Bentuknya yang konsisten, distribusi ukuran yang sempit, dan pelapisan membran membuat mereka lebih unggul dibandingkan partikel magnetik yang disintesis secara kimia. Karakteristik ini telah dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi seperti pengiriman obat yang ditargetkan, pengobatan hipertermia untuk kanker, penghilangan logam beracun dari air, pencitraan biomedis, dan biosensor.

Para peneliti juga mengeksplorasi potensi magnetotactic bacteria sebagai mikrorobot untuk mengirimkan obat dan pembersihan lingkungan. Namun, memperbesar produksi bakteri ini dan magnetosomenya tetap menjadi tantangan, mendorong pengembangan teknik kultur inovatif seperti sistem mikrofluida magnetik.

Penelitian dan Pengembangan Lebih Lanjut

Penelitian lebih lanjut pada magnetotactic bacteria membuka banyak potensi aplikasi baru yang dapat mengubah berbagai bidang, mulai dari medis hingga lingkungan. Dalam bidang medis, pengiriman obat yang ditargetkan menggunakan magnetosome dapat memberikan terapi yang lebih efektif dengan mengarahkan obat langsung ke lokasi yang membutuhkan, mengurangi efek samping dan meningkatkan efikasi pengobatan.

Penggunaan magnetosome dalam pengobatan hipertermia untuk kanker juga menunjukkan hasil yang menjanjikan. Dengan menggunakan medan magnet eksternal untuk memanaskan magnetosome yang telah disuntikkan ke dalam jaringan tumor, sel-sel kanker dapat dibunuh tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. Selain itu, dalam pencitraan biomedis, magnetosome dapat digunakan sebagai agen kontras untuk meningkatkan resolusi gambar MRI, membantu dalam diagnosis penyakit dengan lebih akurat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline