Dengki salah satu sifatyang tidak disukai Allah dan termasuk ke dalam jenis sifat madzmumah. Dengki adalah beprasangka buruk kepada orang lain yang memiliki kemampuan lebih dari pada kita. Baik itu kelebihan dalam kecerdasan, kekayaan, kehormatan ataupun jabatan. Dengki sering disamakan dengan iri tetapi ternyata kedua sifat ini berbeda. Kalau iri hanya pada sifat, tetapi kalau dengki itu sampai pada tahap menyakiti baik melalui gibah (gosip, desas desus atau menggunjing), fitnah ( membicarakan orang baik namun dibuat buruk), dan bahkan sampai pembunuhan.
Dampak akibat dari sifat dengki ini tidak boleh disepelekan. Saat ini banyak pembunuhan yang terjadi kebanyakan dilatar belakangi dengan adanya sakit hati yang bermula dari gibah bahkan fitnah. Oleh karena itu untuk mengurangi tingginya tingkat pembunuhan dan menjauhi penyakit hati yang dipicu oleh dengan dilakukan dengan cara:
1. Perbanyak istighfar
Istighfar dalam artian yaitu memohon ampun kepada Allah atas apa yang kita lakukan. Kita memohon ampun dan menyadari bahwa apa yang kita sangkakan buruk kepada orang lain itu tidak benar. Misalnya si timun adalah orang kaya di lingkungannya. Jika seseorang yang kaya akan menganggap bahwa bahwa si timun ini melakukan pesugihan baik melalui jin ataupun tuyul. Sebaliknya bagi orang yang menyadari bahwa si timun kaya dikarekan keturunan dan usahanya yang tiada henti dari pada yang lainnya. Betapa tidak, si timun membangun rumah tangga dan membangun usaha dibantu oleh oleh kedua orang tuanya.
Meskipun demikian, si timun tidak serta merta mengandalkan kekayaan orang tuanya saja. Tetapi ia dan istrinya bekerja keras sepanjang hari. Mereka memulai usahanya dari pukul 03.00 s.d 14.00 berdagang sembako dipasar. Sepulang dari pasar mereka beristirahat sambil membuka warung sembako di rumahnya s.d pukul 21.00 baru tutup. Selain itu, mereka tekun beribadah dan rajin bersodaqoh kepada tetangga sekitarnya.
2. Bersyukur atas apa yang dimilikinya
Menurut Abi M. Quraisy Shihab, bahwa salah satu untuk mengurangi sifat dengki yaitu bersyukur atas apa yang dimilikinya. Contohnya: si fulana adalah orang yangmengatakan melati bahwa kehidupansi mawar ini enak karena bergelimang harta. Apapun yang dia inginkan pasti terpenuhi dan barang-barang koleksinyapun mahal. Tetapi si melati ini merupakan salah satu teman dekatnya mawar. Si melati dengan terpaksa mengatakan kepada si fulana bahwa si mawar memang beruntung dalam hal ekonomi, namun tidak beruntung dalam hal berumah tangga (keluarga).
Dengan adanya 2 cuplikan peritiwa di atas tersebut menyadarkan kita agar terhidar dari sifat dengki. Oleh karena itu perbanyak istighfar sebagai bentuk memohon ampun atas prasangka buruk kepada orang lain dan perbanyak bersyukur atas apa yang kita miliki saat ini sehingga terhindar dari penyakit hati dan hati menjadi tenang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI