Lihat ke Halaman Asli

Al Mudzakir

Mahasiswa Pascasarjana ITS

Ekowisata Mangrove di Surabaya

Diperbarui: 16 Oktober 2022   23:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Pariwisata berbasis potensi alam di Surabaya cukup banyak dikembangkan. Ekowisata dalam bentuk ekosistem mangrove banyak mendapat perhatian Pemerintah Kota Surabaya guna selain meningkatkan kualitas wisata di Kota Surabaya, juga menjadikan lokasi padat karya oleh masyarakat sekitar yang pada dasarnya berkehidupan di pesisir.

Ekosistem mangrove pada dasarnya berguna untuk mempertahankan wilayah pesisir dari abrasi pantai karena gelombang laut. Pohon-pohon mangrove berfungsi sebagai peredam alami energi gelombang yang merusak. Pada ekosistem ini pula, produktivitas berada pada tingkat yang tinggi dan berbagai fungsi ekonomi, sosial, dan lingkungan menjadi penting. Salah satu fungsi sosial ekosistem mangrove adalah memungkinkan berfungsinya sebagai tujuan wisata.

Pemanfaatan ekosistem mangrove sebagai ekowisata didasarkan pada permasalahan pembangunan di kota Surabaya yang membutuhkan lapangan pekerjaan yang banyak, terutama bagi masyarakat pesisir yang hanya mampu bergantung pada laut. Dengan pengembangan ekowisata mangrove, diharapkan dapat menjadi alternatif permasalahan tersebut (Tuwo, 2011)

Hal lain yang menjadi alasan pemanfaatan adalah bergesernya minat wisatawan ke wisata berbasis konservasi alam dan edukasi. Pergeseran minat wisatawan yang dijelaskan oleh Rutana (2011) mengakibatkan ekosistem mangrove juga beralih fungsi dengan menambahkan aspek konservasi dan pendidikan di dalamnya. Minat wisatawan pada wisata berkonsep old tourism yang berfokus pada aspek wisata saja bergeser menjadi new tourism yang lebih berfokus pada aspek konservasi dan pendidikan untuk mengelola dan memanfaatkan potensi pada wilayah ekosistem mangrove tersebut.

Dasar pemanfaatan ekowisata mangrove tertuang pada Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) dan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata (RIPPARPROV) Jawa Timur. Kota Surabaya dengan wilayah yang berbatasan langsung dengan perairan Selat Madura di sebelah utara dan Laut Madura di sebelah timur berkewajiban mengikuti peraturan yang ada dalam proses pemanfaatan wilayah pesisir tersebut.

Ekowisata di Surabaya juga tidak sedikit. Dimulai dari Wonorejo, Gunung Anyar, dan terbaru dibuka Ekowisata Mangrove Romokalisari di barat Kota Surabaya. Sebagian besar potensi alam yang diwisatakan berupa hutan konservasi mangrove yang dari awal sudah ada, setelahnya dibangun fasilitas-fasilitas pendukung seperti dermaga sebagai tempat awal dan akhir dari wisata kapal, warung-warung yang diisi kuliner-kuliner khas dari daerah masing-masing, juga jajanan UMKM sekitar lokasi ekowisata. Terbaru di Romokalisari, terdapat wisata jetski yang disediakan oleh Seadoo Safari Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline