Lihat ke Halaman Asli

Aksi Mahasiswa Psikologi dalam Membangun Stigma Baik Hari Senin

Diperbarui: 3 Januari 2016   18:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada hari Senin, 21 Desember 2015, kami mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) melakukan kampanye untuk menyemangati orang-orang di hari Senin. Kampanye dengan tema ALMOND (Adult Love Monday ini) bertujuan untuk merubah pola pikir masyarakat, khususnya usia dewasa awal agar dapat menjalani hari Senin dengan semangat. Berdasarkan informasi yang kami kutip dari suryamalang.tribunnews.com, hasil riset ahli yang dilakukan oleh Prof. Leon Lack dari Flinders University menyimpulkan bahwa kebiasaan bermalas-malasan di hari Sabtu dan Minggu dapat mengganggu ritme tubuh. Akibatnya tubuh kita menjadi letih ketika mengawali hari Senin. Maka dari itu perlunya memberikan motivasi bagi mereka (dewasa awal) agar dapat menjalani hari Seninnya dengan semangat. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Marmite di Inggris, rata-rata orang mulai melakukan senyum pertamanya di hari Senin yaitu pada pukul 11.06 sampai 11.30 karena waktu ini dekat dengan waktu makan siang dan istirahat. Kebayang dong kalau misalkan kita mulai bangun pukul 06.00, kita membutuhkan waktu 5 jam untuk mulai tersenyum.

Lalu bagaimana cara menyemangati orang di hari Senin? Kami membuat poster-poster untuk menyemangati mereka dengan kalimat seperti berikut “AYO SEMANGAT JANGAN MAU KALAH SAMA AYAM”; “JAKARTA TERLALU MENDUNG UNTUK DITAMBAH CEMBERUT KAMU”; dan sebagainya. Harapan kami, setelah kampanye ini dilakukan, orang-orang bisa lebih mencintai hari Senin serta lebih bersemangat lagi dalam melakukan aktivitas di hari Senin.

Kampanye kami mulai pada pukul 07.30 hingga 10.30 dengan rute dimulai dari Jl. Halimun, Jl. Kuningan Mulya, Jl. A.R. Rasuna Said, hingga Mall Epicentrum. Kampanye kami lakukan dengan membawa poster, memberikan semangat serta senyuman kepada setiap orang yang kami temui sepanjang rute yang telah kami tetapkan. Berdasarkan penelitian, tersenyum adalah salah satu cara untuk mengurangi penderitaan yang disebabkan oleh situasi yang menjengkelkan, yang dalam hal ini disebut facial feedback hypothesis. Kampanye ini menjadi pusat perhatian karena teriakan-teriakan semangat yang kami berikan serta kata-kata dari poster, khususnya juga pakaian serba putih yang kami pakai. Kampanye ini mendapat respon yang amat positif dari setiap orang yang kami temui. Respon positif dari mereka berupa senyuman, memberikan semangat kembali, dan bersedia di foto untuk dokumentasi kami.

Setelah beristirahat, perjalanan kami lanjutkan ke Kampus A Universitas Negeri Jakarta. Sekitar pukul 11.00 kami melanjutkan kampanye kami disini. Respon yang didapat juga positif. Banyak dari mahasiswa bersedia di foto untuk dokumentasi kami. Sekitar pukul 12.00, kami mengakhiri kegiatan kampanye kami. Berdasarkan hasil kampanye ini, kami berhasil membuat lebih dari 200 orang tersenyum dalam waktu kurang lebih 4 jam. 200 orang ini kami hitung berdasarkan jumlah souvenir yang habis dan belum termasuk orang-orang yang melintas baik yang berkendara maupun yang tidak.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih atas setiap orang-orang yang mau terlibat dan berpartisipasi dalam kegiatan ini. Hanya orang-orang yang hebat yang mau bangun dan mengawali aktivitasnya di hari Senin pagi dengan penuh semangat. Buktikan kalau kalian termasuk orang-orang yang hebat!

 

Salah satu kebahagiaan dalam kehidupan sosial adalah ketika anda tersenyum pada seseorang dan mereka tersenyum kembali”

 

Salam semangat!

 

Tim ALMOND, Psikologi UNJ

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline