Lihat ke Halaman Asli

Kang Mizan

Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I. email: kangmizan53@gmail.com

Oligarki, Demokrasi dan Referendum Amademen UUD 45

Diperbarui: 16 Oktober 2021   12:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Credit: Merdeka.com

Jarang yang masih ingat dengan Prof George Junus Aditjondro (almarhum).  Nah Beliau lah yang menjentik kata tengik oligarki. Beliau adalah penulis  buku yang berjudul MEMBONGKAR GURITA CIKEAS.  

Pada acara bedah buku ini, live dari beberapa stasiun Tv nasional pada waktu itu, serta, belum ada Podcast dan youtube ketika itu, almarhum menjelaskan bahwa buku ini adalah hasil risetnya tentang Oligarki yang dibangun oleh Presiden SBY.  

Sekarang kata tengik oligarki itu sudah menghantui kita semua, rasanya. Kata oligarki bergentayangan di berbagai forum, Podcast, Webinar, pesan WA, dan lain sebagainya.

Apa itu Oligarki? Apa ada persamaan dengan Elit Penguasa?

Prof Winters membedakan oligarki (sistem) dan oligark orangnya oligarki dengan elit. Menurutnya oligarki itu segelintir orang yang sangat-sangat kaya, atau, super kaya yang memiliki kekuasaan politik yang sangat besar dan elit adalah orang yang memiliki kekuasaan politik yang besar tetapi tidak kaya.

Presiden Soekarno menurut Prof Winters adalah jauh dari kaya tetapi sangat berkuasa pada waktu itu. Betul juga ya Presiden Soekarno sangat berkuasa sebagai Ketua PNI Front Marhaenis. Presiden Soekarno secara inskonstitusional mendklarasikan Dekrit 5 Juli 1959 dan dinobatkan menjadi Presiden Seumur Hidup.

Karena mendapatkan kekuasaan politik bukan dengan uang yang super banyak, maka, Presiden Soekarno bukan Oligark, menurut Prof Winters. Almarhum Presiden Soekarno adalah Elit demikian ya menurut konsep Prof Winters.

Demokrasi dan Oligarki

Demokrasi

Sering kita mendengar apa gunanya demokrasi jika hukum masih tajam kebawah dan tumpul keatas. Apa gunanya jika KKN bukan saja tidak mereda tetapi tambah murko.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline