Bulan April kemarin saya menemani isteri beli-beli di mal Superindo, Cibinong, Bogor. Ketika lagi lihat-lihat di rak makanan saya ingat gula pasir untuk ngopi saya sudah habis. Cari-cari koq ngak ada. Tanya dengan orang Superindo yang lagi sibuk ke sana kemari. Jawabnya, sudah habis Pak.
Kelangkaan Gula Pasir Kemasan
Ah gula habis saya katakan pada isteri. Jawabnya itu sudah beberapa minggu yang lalu akang. Mmm gumam penulis nanti coba saya cari di Indomaret atau yang lain-lain itu.
Besok, atau, lusa nya saya kebetulan mampir di Indomaret dekat rumah dan ternyata gula kemasan yang biasanya numpuk di rak sudah tidak terlihat lagi. Penasaran saya tanya dengan orang Indomaret dan lagi-lagi jawabannya habis. Tidak tahu kapan akan datang Pak, tambahnya.
Lagi-lagi terjadi Alfamidi. Dan, lagi-lagi terjadi juga di Alfamart yang juga tidak begitu jauh dari rumah. Jelas gula kemasan sudah tidak tersedia di jaringan Indomaret dan lain-lain itu sejak bulan April. kesimpulan penulis .
Mahalnya Gula Pasir Curah
Kemudian, kebetulan penulis belanja di warung tradisional yang juga tidak jauh dari rumah. Ada pak jawab Bu warung yang sisa-sisa kecantikan remaja dulu masih terlihat. Berapa Bu cantik penulis tanya sambil bergurau. Dua satu saja Bapak ganteng katanya. Maksudnya Rp21 ribu per kantung plastik satu kg tanpa merk dan gulanya agak kekuning-kuningan.
Penulis ingat kata isteri bahwa harga sebelumnya Rp12.500/kg. Dulu ada beberapa merk yang tersedia termasuk merk Indomaret dan lain-lain itu biasanya dan gula nya juga putih bersih.
Sindiran Jokowi atas Mahalnya Harga Gula dan Bawang
Kemarin, lagi browsing berita di internet penulis melihat artikel dengan judul Presiden Jokowi Pertanyakan Harga Gula yang Tembus Rp19.000/Kg. Artikel ini tayang di Okezone pada tanggal 21 April dan merupakan bagian dari telekonferensi Jokowi yang dapat diakses oleh publik. Betul artikel yang agak lama sudah hampir sebulan yang lalu tetapi masih bermanfaat untuk kita gunakan sebagai sebagian rujukan.